Penyakit Otak Misterius di Kanada sedang Diselidiki dan Masih Belum Diketahui Penyebabnya

1 April 2021, 12:50 WIB
Ilustrasi penyakit kelainan saraf otak. /Pixabay/VSRao/

PR CIREBON – Penyakit otak yang sebelumnya sempat terjadi dan tidak diketahui penyebabnya muncul kembali di provinsi New Brunswick, Kanada.

Hingga kini, setidaknya ada 43 orang yang telah jatuh sakit akibat penyakit otak yang tak diketahui penyebabnya itu.

Penyakit otak misterius itu disebut menyebabkan kejang-kejang, lupa ingatan, dan halusinasi. Dan dokter masih bingung apa penyebabnya.

Baca Juga: Teroris Serang Mabes Polri, PBNU dan Muhammadiyah Buka Suara

Pejabat kesehatan setempat percaya penyakit otak inilah yang menjadi penyebab kematian pada lima orang sejak kasus pertama kali muncul pada 2015.

"Kami belum pernah melihat lebih dari 20 tahun terakhir ada klaster penyakit neurologis yang diagnosis-resistant seperti ini," Michael Coulthart, kepala jaringan pengawasan CJD Kanada, mengatakan kepada Guardian.

Penyakit itu terungkap bulan ini, ketika Radio-Kanada dan CBC mendapatkan memo yang bocor dari badan kesehatan masyarakat provinsi ke dokter setempat.

Baca Juga: Ramalan Karier dan Keuangan 1 April 2021, Kesempatan Pengembangan Diri Zodiak Capricorn dan Aries

Memo itu mengatakan kepada dokter setempat untuk mengawasi pasien yang memiliki gejala kelainan otak langka penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD), namun hasil tesnya tidak menyatakan demikian.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Insider, Alier Marrero selaku ahli saraf yang memimpin penyelidikan New Brunswick, mengatakan pasien mulanya mengalami kesakitan, disertai gejala kejang, dan perubahan perilaku.

Gejala tersebut kemudian berkembang menjadi gangguan kemampuan kognitif, pengecilan otot, keluarnya air liur, dan gigi patah selama 18 hingga 36 bulan ke depan.

Baca Juga: Heboh Video Perlihatkan Nissa Sabyan Elus Perut Layaknya Hamil, Tebe: Saya Ingin Klarifikasi Bahwa...

Beberapa dari pasien tersebut juga mengalami halusinasi yang mengganggu, seperti serangga yang merayap di kulit mereka.

Marrero melakukan serangkaian tes sepeti brain imaging, spinal taps, dan toxicology tests untuk mengidentifikasi apa sebanarnya penyakit otak itu.

Para peneliti juga bekerja sama dengan berbagai kelompok nasional dan berbagai pakar kesehatan untuk mengetahui apa penyakit itu dan bagaimana penyebabnya.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Insider

Tags

Terkini

Terpopuler