Teroris Serang Mabes Polri, PBNU dan Muhammadiyah Buka Suara

- 1 April 2021, 12:20 WIB
Personel kepolisian dengan rompi antipeluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.*/
Personel kepolisian dengan rompi antipeluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.*/ /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

PR CIREBON — Menanggapi peristiwa serangan teroris di Mabes Polri, hari Rabu 31 Maret 2021, dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah  memberikan pernyataan sikapnya.

Masing-masing disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Dari Nadhlatul Ulama, Robikin Emhas, mengatakan, bahwa dengan terjadinya aksi penyerangan di Mabes Polri yang dilakukan teroris, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot Bulanan, 1-30 April 2021, Untuk Semua Zodiak

Terlebih, bila aksi tersebut merupakan fenomena ‘Lone Wolf’, yaitu aksi teror dengan model bergerak sendiri.

"Menjadi pekerjaan rumah yang luar biasa besar bagi kita warga bangsa, karena fenomena Lone Wolf tidak mudah dideteksi. Mari tingkatkan kewaspadaan dan mari tidak takut pada teror," ujar Robikin Emhas, Rabu 31 Maret 2021, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan, tidak ada agama yang membenarkan kekerasan, sehingga penyerangan terhadap Markas Besar Kepolisian RI harus dikutuk keras.

Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot Bulanan 1-30 April 2021, Aries, Taurus, dan Gemini

"Penyerangan terhadap institusi negara, pengayom masyarakat, dan bagian dari penegak hukum; menggunakan dalil apa pun tidak bisa dibenarkan," tegas Robikin Emhas.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x