Tersangka Capitol AS Salahkan Donald Trump dan Media Sayap Kanan sebagai Penyebab Kerusuhan

23 Februari 2021, 12:35 WIB
Kerusuhan pro-Trump. Salah satu tersangka kerusuhan Capitol AS menyalahkan kejadian itu pada Donald Trump dan media sayap kanan.* /Instagram/@coffeecess

PR CIREBON – Seorang tersangka yang dituduh dalam kerusuhan 6 Januari lalu di Capitol AS, menyalahkan media sayap kanan atas tindakannya.

Karena perusuh Capitol itu, media konservatif kini menghadapi tuduhan bahwa mereka menyebarkan informasi yang salah menjelang kekerasan yang menewaskan lima orang tersebut.

Dalam mosi untuk dibebaskan ke rumah tahanan sambil menunggu hasil dari kasusnya, tersangka bernama Jessica Watkins itu mengatakan dirinya menjadi korban klaim palsu dan hasutan dari mantan presiden AS Donald Trump, pendukungnya, dan media sayap kanan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Februari 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Beberapa Ikatan Mungkin akan Putus

Dia tidak mengidentifikasi media dengan nama atau memberikan rincian lebih lanjut tentang klaim apa yang membuatnya ikut serta dalam protes tersebut.

Watkins, pemimpin kelompok sayap kanan The Oath Keeper, telah didakwa bersekongkol untuk menyerbu Capitoldalam mencegah Kongres memberikan sertifikasi kemenangan pada Presiden Joe Biden.

Watkins mengaku tidak bersalah atas tuduhan konspirasi.

Baca Juga: Parlemen Kanada Keluarkan Mosi, Putuskan Tiongkok Lakukan Genosida Terhadap Muslim Uighur

Peran yang diduga dilakukan media menjelang pengepungan Capitol telah menghadapi kritik di beberapa tempat.

Sebelumnya, dua anggota parlemen dari Partai Demokrat AS mengirim surat ke belasan perusahaan kabel, satelit dan video streaming mendesak mereka untuk mengatasi menyebarkan informasi yang salah kepada jutaan pengguna dari beberapa saluran.

Surat-surat itu berbunyi mengatakan bahwa media sayap kanan AS seperti Newsmax, One America News Network (OANN), dan Fox News semuanya menyiarkan informasi yang salah tentang pemilu November 2020.

Baca Juga: BREAKING NEWS ‘Daft Funk’ Bubar! Satu Robot Meledak dalam Epilog Perpisahannya

Sedangkan Komite Energi dan Perdagangan DPR mengadakan audiensi tentang peran media tradisional dalam mempromosikan disinformasi dan ekstremisme.

Mosi Watkins menyatakan bahwa setelah kerusuhan terjadi, dia juga percaya pernyataan media sayap kanan bahwa kekerasan itu dilakukan oleh 'antifa' atau lainnya.

Namun, Newsmax membantah tuduhan dari Watkins tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Februari 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Kamu Butuh Motivasi untuk Bertahan

“Newsmax melaporkan kejadian di Washington D.C. saat mereka terungkap dan terus mengutuk kekerasan dan perilaku ilegal. Kami tidak pernah mengurangi beratnya tindakan yang dilakukan oleh mereka yang memasuki gedung DPR," kata juru bicara Newsmax dalam sebuat pernyataan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Media OANN juga membantah tuduhan itu.

"Ketika pejabat pemerintah ingin membungkam media, terutama media yang menyoroti narasi palsu mereka, itu adalah serangan terhadap demokrasi dan kebebasan pers kita," katanya.

Baca Juga: Amerika Catat Angka Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia, Lebih dari 500 Ribu Orang

Perwakilan dari Fox News tidak membalas permintaan komentar atas pernyataan Watkins.

Namun Fox menanggapi surat anggota parlemen, bahwa anggota parlemen seharusnya tidak terlibat dalam diskriminasi sudut pandang, karena merupakan preseden yang buruk.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler