Fakta Orang Paling Dibenci Mafia Italia Ndrangheta, Dikelilingi Pasukan Bersenjata hingga Gila Kerja

18 Januari 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi – Nicola Gratteri yang dijuluki “dead man walking” adalah orang paling dibenci oleh mafia ternama asal Italia, Ndrangheta.* /Pixabay/NettoFigueiredo

PR CIREBON - Nicola Gratteri (62) adalah sosok popular di tempat asalnya di ibu kota kawasan Calabria, Italia Selatan yaitu Catanzaro.

Sosok Nicola Gratteri, pria asal Italia itu disebut sebagai pria paling terancam di dunia.

Nicola Gratteri dijuluki sebagai “dead man walking” menurut musuhnya, yakni organisasi mafia ternama Ndrangheta yang beroperasi di kawasan Calabria, Italia Selatan.

Baca Juga: Keluarga Korban Kecewa, Pelaku Tabrak Lari di Newcastle Inggris Hanya Dihukum 2 Tahun Penjara 

Gratteri adalah jaksa polisi yang memiliki misi untuk menjatuhkan salah satu organisasi mafia terkaya dan paling ditakuti di dunia, organisasi mafia Ndrangheta.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mirror, berikut beberapa fakta mengenai Nicola Gratteri, orang paling dibenci organisasi mafia Italia Ndrangheta.

Hidup Dikelilingi Pasukan Bersenjata

Gratteri telah hidup di bawah penjagaan bersenjata selama hampir setengah dari umur hidupnya.

Baca Juga: Tak Percaya Corona, Ratusan Orang Demo di Depan Pusat Perbelanjaan Agar Aturan Pakai Masker Dicabut 

Pada tahun 1989, seorang pria bersenjata menembaki rumah pacar Gratteri sambil berteriak, "Anda menikah dengan orang mati".

Setelah menikah dan mempunyai anak-anak, Gratteri tinggal di kompleks bertembok yang dilengkapi dengan kamera keamanan.

Gratteri tidak bisa bergerak bebas jika tidak dalam pengawalan polisi dan mengatakan bahwa dia tidak bisa makan di restoran dalam 20 tahun terakhir atau pergi ke bioskop dalam 30 tahun.

Baca Juga: Ditegur Saat Tak Pakai Masker, Pria Ini Malah Gigit dan Serang Petugas Polisi 

Gratteri hanya bepergian dengan mobil lapis baja saja.

Memproses Hukum 325 Mafia dalam Satu Sidang

Beberapa hari yang lalu, dia melangkah ke ruang sidang besar yang dikhususkan untuk memulai proses "persidangan maxi" kepada 325 mafia dan dugaan rekan mereka.

Pengadilan itu adalah pengadilan mafia terbesar di Italia selama lebih dari tiga dekade.

Baca Juga: Dua Hakim Wanita Dibunuh di Kabul Afghanistan, Taliban Bantah Terlibat 

Daftar panjang dakwaan termasuk pembunuhan, pemerasan, pencucian uang, dan perdagangan narkoba.

Gratteri dan timnya menghadapi tugas yang sangat berat. Setiap saat, hidup mereka terancam dan ada di bayang-bayang kelompok mafia.

Komitmen Kerja Gratteri

Sebagai seorang dengan komitmen kerja tinggi, dia mengaku pergi tidur pada pukul 10 malam dan kadang-kadang bangun cepat pada pukul 2 pagi untuk segera menangani kasus yang ia tangani.

Baca Juga: Rudal Iran Jatuh Tepat di Dekat Kapal Induk US Navy, Sebut Hanya Latihan 

Dia tidak akan membiarkan ancaman menghentikan langkahnya menumpas mafia.

Ketika dia tidak bepergian untuk bekerja, dia menanam sayuran di dalam tamannya yang bertembok.

Tenang, fokus, dan berdedikasi, Gratteri sering dibandingkan dengan dua jaksa anti-mafia asal Sisilia dulu kala, yakni Borsellino dan Falcone.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Para Astronom Menyaksikan Kematian Galaksi 

Borsellino dan Falcone dibunuh oleh massa pada 1990-an, dan mereka menjadi simbol perang selama puluhan tahun melawan kejahatan terorganisir, seperti mafia.

Pesan Gratteri terkait Mafia

Gratteri memperingatkan bahwa mafia semakin terintegrasi di dunia sipil.

“Mereka menjadi lebih mirip dengan kita, lebih dekat dan selalu diterima dalam masyarakat kelas atas. Hari-hari ini, Anda dapat menemukan seorang profesional duduk di tempat yang sama dengan Ndrangheta. Mereka tinggal diantara kita,” ungkapnya. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler