Imbas Kerusuhan Capitol AS, Twitter Tangguhkan Akun Trump dan Teori Konspirasi Sayap Kanan QAnon

9 Januari 2021, 09:43 WIB
Imbas Kerusuhan Capitol AS, Twitter Tangguhkan Akun Trump dan Teori Konspirasi Sayap Kanan QAnon.* /Tangkapan layar Twitter.com/@realDonaldTrump.

PR CIREBON – Media sosial Twitter pada Sabtu, 9 Januari 2021 menyatakan bahwa pihaknya telah secara permanen menangguhkan akun Donald Trump.

Penangguhan tersebut, menurut Twitter, didasarkan dengan alasan risiko hasutan lebih lanjut untuk kekerasan, menyusul serangan terhadap Capitol Amerika Serikat (AS) oleh para pendukungnya.

"Setelah meninjau secara cermat cuitan baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," kata perusahaan itu, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPPTKG Sebut Guguran Lava Pijar Terjadi 15 Kali hingga 800 Meter

"Dalam konteks peristiwa mengerikan minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi menghasilkan tindakan yang sama," sambung media sosial itu.

Akun Trump memiliki lebih dari 88,5 juta pengikut sebelum ditangguhkan secara permanen.

Sebelumnya, Twitter telah memblokir sementara akun Trump menyusul pengepungan Capitol Hill pada oleh pengunjuk rasa pro-Trump dan memperingatkan bahwa pelanggaran tambahan oleh akun presiden AS akan mengakibatkan penangguhan permanen.

Baca Juga: Video Kerusuhan Capitol di AS, Tunjukkan Polisi Diam dan Mempersilakan Demonstran Memasuki Gedung

Perusahaan juga mengatakan akan secara permanen menangguhkan akun yang mendorong konten QAnon, yakni penguat kubu sayap kanan terkemuka dari teori konspirasi termasuk Michael Flynn dan Sidney Powell, setelah penyerbuan Capitol AS oleh pendukung Trump.

Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump, dan Powell, mantan pengacara kampanye Trump, telah menjadi sekutu dekatnya dan mendorong upaya untuk meragukan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020.

Twitter juga menangguhkan Ron Watkins, administrator forum 8kun, yang secara efektif berfungsi sebagai pangkalan bagi gerakan konspirasi QAnon.

Baca Juga: Twitter Resmi Menangguhkan Permanen Akun Presiden Trump, Khawatir Risiko Hasutan Kekerasan Berlanjut

"Mengingat potensi baru untuk kekerasan seputar jenis perilaku ini dalam beberapa hari mendatang, kami akan secara permanen menangguhkan akun yang hanya didedikasikan untuk berbagi konten QAnon," kata Twitter dalam sebuah pernyataan.

Pengikut QAnon mendukung serangkaian keyakinan yang dibuat-buat berdasarkan posting web anonim dari ‘Q’, yang mengklaim memiliki pengetahuan orang dalam tentang pemerintahan Trump.

Inti dari teori konspirasi tak berdasar yang dianut oleh QAnon adalah gagasan bahwa Trump secara diam-diam melawan komplotan rahasia pemangsa jenis kelamin anak yang mencakup Demokrat terkemuka, elit Hollywood, dan sekutu negara bagian.

Baca Juga: Meski MUI Tetapkan Vaksin Sinovac Halal dan Suci, Penggunaannya Belum Final Tunggu Keputusan BPOM

QAnon telah diperkuat di Twitter, Facebook, Instagram dan YouTube, juga layanan streaming video Google.

Pengikutnya termasuk di antara mereka yang berpartisipasi dalam pengepungan Capitol yang menewaskan lima orang.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler