Setelah Facebook, kini Twitter Tangguhkan Akses Donald Trump Secara Permanen

- 9 Januari 2021, 08:12 WIB
Setelah Facebook, kini Twitter Tangguhkan Akses Donald Trump Secara Permanen.*
Setelah Facebook, kini Twitter Tangguhkan Akses Donald Trump Secara Permanen.* /instagram.com/@realdonaldtrump

PR CIREBON - Twitter secara permanen menangguhkan akses Presiden Donald Trump ke akunnya.

Keputusan Twitter ini mengikuti langkah yang diambil Facebook untuk memblokir Trump tanpa batas waktu pada Kamis, 7 Januari 2021.

Keputusan Twitter tersebut diambil karena adanya risiko Trump akan terus menggunakan platform tersebut. Larangan Facebook akan berlangsung setidaknya selama dua minggu ke depan, sampai setelah Presiden terpilih Joe Biden menjabat.

Baca Juga: Usai Bebas Murni, Begini Rencana Abu Bakar Baasyir oleh BNPT dan secara Pribadi

"Setelah meninjau secara cermat kicauan baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun itu karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," kata perusahaan itu dalam twitnya.

Tindakan yang diambil oleh para platform media sosial Twitter terhadap Trump terjadi dua hari setelah penduku Trump merusuh dan menyerbu di Capitol AS, ketika sesi bersama Kongres diadakan untuk mengesahkan hasil pemilu.

Pemberontakan yang juga terjadi kekerasan itu telah mengakibatkan evakuasi di Capitol dan menewaskan lima orang dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Aksinya Tolak Biden Tak Didukung Mike Pence, Trump Marah: Saya Tidak Ingin Menjadi Teman Anda

Saat polisi bekerja untuk menahan para perusuh, Trump memposting video di Twitter di mana dia membuat klaim tak berdasar atas penipuan pemilu dan mengirim pesan untuk pendukungnya di Capitol.

"Pulanglah. Kami mencintaimu; kamu sangat spesial," cuit Trump, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Business Insider.

Twitter mengatakan akan mengunci akun Trump sampai dia menghapus twitnya, bersama dengan dua twit lainnya, yang dia lakukan beberapa saat setelah kerusuhan berakhir pada hari Rabu.

Baca Juga: Pengunduh Signal dan Telegram Melonjak, Sementara Pemasangan Aplikasi WhatsApp di Smartphone Menurun

Penghapusan dimulai dalam waktu 12 jam, setelah itu Trump bisa mendapatkan kembali akses ke akunnya.

Namun Twitter memperingatkan pelanggaran di masa depan terhadap kebijakannya tentang integritas sipil dan ancaman kekerasan akan mengakibatkan penangguhan permanen akunnya.

Twitter menghadapi tekanan yang meningkat untuk melarang akun Trump setelah kerusuhan.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Lebih Tinggi dari Warga Sipil yang Dibunuh Nazi dalam PD II

Investor Chris Sacca mentwit bahwa CEO Jack Dorsey dan CEO Facebook Mark Zuckerberg memiliki "darah di tangan Anda", karena telah mengizinkan konten tersebut tetap ada di platform mereka atas nama kebebasan berbicara.

Mantan CEO Reddit Ellen Pao mengatakan dalam twitnya kalau sudah melarangnya.

Rencana untuk menyerbu Capitol telah beredar di situs media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Parler dalam beberapa minggu menjelang serangan itu, dengan ekstrimis sayap kanan dan ahli teori konspirasi QAnon memposting tentang tanggal 6 Januari di Twitter.

Baca Juga: Meski Kasus Kematian Terendah, Raja Salman tetap Terima Dosis Pertama Vaksin Covid-19

Menurut BuzzFeed News, para ahli menemukan sekitar 20.800 akun yang menyebutkan tanggal tersebut.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x