Unik dan Jarang Diketahui, 3 Tradisi yang Ada di Indonesia

- 9 November 2020, 17:49 WIB
Salah satu warga suku Mentawai,
Salah satu warga suku Mentawai, /Mentawai Experiances/Mentawai Experiances

PR CIREBON - Indonesia dikenal memiliki banyak budaya dan juga tradisi yang sangat beragam. Beberapa di antaranya terdapat tradisi ritual yang sangat unik dan jarang diketahui oleh masyarakat luas, sebagai contoh tradisi kerik gigi, kebo-keboan, dan Fahombo.

Sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu kita ingin mengenal lebih dekat budaya dan tradisi tersebut, agar dapat memahami dan menghargai budaya tersebut. Berikut penjelasan dari ritual kerik gigi, kebo-keboan, dan Fahombo yang perlu diketahui.

1. Kerik Gigi

Kerik gigi merupakan tradisi yang berasal dari suku mentawai. Tradisi ini mengukir dan membentuk gigi dari para wanita di suku Mentawai. Tradisi yang unik ini adalah salah satu simbol dari kecantikan yang berlaku di suku Mentawai, dan juuga sebagai tanda kedewasaan mereka.

Baca Juga: Plantdemic Melanda Filipina, Picu Pencurian Tanaman di Kawasan Hutan Lindung


2. Kebo-Keboan

Kebo-keboan berasal dari suku Osing di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Kebo-keboan merupakan salah satu tradisi upacara yang dilakukan oleh para petani.

Para petani mengubah dirinya menyerupai kerbau, dengan mengecat hitam seluruh tubuhnya menjadi hitam. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari berbagai sumber.

Tradisi ritual ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, sekaligus sebagai upacara bersih desa agar seluruh warga diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya. 

Ritual yang rutin digelar setiap tahun sekali, tepatnya bulan Muharam atau Suro pada penanggalan Jawa, yang jatuh pada hari minggu antara tanggal 1 sampai 10 suro.
 
Baca Juga: Sambut Hari Pahlawan 2020, Meutia Kenang Perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta

3. Fahombo (Lompat Batu)

Fahombo, Hombo Batu, atau lompat batu adalah tradisi olahraga yang berasal dari suku Nias, di Pulau Nias. Fahombo dilakukan oleh laki-laki suku Nias yang sudah dewasa.

Mereka harus melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter, dengan ketebalan batu 40 cm atau lebih.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x