Ketika Hachikō meninggal karena penyakit kanker dan cacingan di jalanan Shibuya pada tahun 1935, jenazahnya diawetkan dan disimpan setrta sekarang dapat dikunjungi di Museum Sains Nasional Jepang di Ueno, Tokyo.
Baca Juga: Mesir Melaju Dramatis ke Fase Selanjutnya Piala Afrika 2023
Hachikō yang diapit taksidermisasi adalah Jirō, salah satu dari dua Sakhalin Huskies yang terkenal karena bertahan satu tahun di Antartika setelah ditinggalkan selama ekspedisi ilmiah yang gagal ke Kutub Selatan, dan Kai Ken (a.k.a. “Tora Inu” atau “Tiger Dog”), ras langka anjing yang dianggap sebagai ras anjing paling kuno dan paling murni di Jepang.
Jika di halaman stasiun kereta Shibuya, patung Hachiko ditempatkan pada sebuah penyangga tembok permanen setinggi 1,75 meter, lain lagi di sebuah museum sains di Ueno, Hachikō ditempatkan pada etalase yang mewakili tinggi badan sebenarnya.
Penempatan ini mengajak pengunjung untuk berlutut seperti Anda membelai anjing hidup. Hal ini juga menempatkan dia berhadapan langsung dengan anak-anak yang dengan gembira berlari ke arahnya sambil berteriak, “Hachikō! Hachiko!” ketika mereka mengintainya dari sudut ruangan.***