Tak Sengaja Setujui Ucapan Trump, Studi Temukan Radiasi X-Ray Bantu Lansia AS Lawan Covid-19

- 16 Juli 2020, 15:38 WIB
Ilustrasi pasien corona/Net
Ilustrasi pasien corona/Net /

Hal lainnya adalah sekitar 70 persen lansia merupakan warga AS keturunan Afrika-Amerika.

Baca Juga: Dipimpin Mahfud MD, Lima Menteri Serahkan Pernyataan Sikap Pemerintah Terkait RUU HIP ke DPR

Lebih dari itu, pengujian radiasi dengan kode RESCUE 1-19 yang dimulai pada Jumat 24 April 2020 lalu ini ternyata tepat sehari setelah Presiden AS Donald Trump menyebut virus bisa dibunuh dengan 'cahaya yang sangat kuat'.

"Mungkin seharusnya kita memaparkan tubuh kita pada ultraviolet yang dahsyat atau hanya cahaya yang sangat kuat. Seharusnya Anda memasukkan cahaya ke dalam tubuh, apakah lewat kulit atau cara lainnya," ungkap Trump dalam jumpa pers di halaman Gedung Putih pada 23 April 2020 lalu.

Namun demikian, waktu yang agak bersamaan itu dibantah wakil ketua tim peneliti itu, dr. Mohammad Khan.

Baca Juga: Beredar dalam Situs Penjualan Properti, Mal Taman Anggrek Disebut Laku Terjual dengan Harga Rp17 T

Tepatnya, ia dengan tegas menolak asumsi kaitan studi mereka dengan ucapan Trump.

"(Saya) tak tahu pasti apa yang dimaksud olehnya (Trump). X-ray bukanlah benda yang sama," tegas Khan.

"Saya kira jika dia katakan energi yang lebih kuat, melebihi spektrum cahaya tampak atau UV, maka itu bisa jadi kuantifikasi yang lebih baik dari X-ray," pungkas Khan menutup penjelasannya.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x