Sebut Studi Tidak Representatif, Tiongkok Remehkan Potensi Pandemi Flu Babi Baru

- 1 Juli 2020, 18:22 WIB
Galur virus baru, G4 EA H1N1, yang berpotensi jadi pandemi baru ditemukan di Tiongkok.
Galur virus baru, G4 EA H1N1, yang berpotensi jadi pandemi baru ditemukan di Tiongkok. /AFP/Nikolay Doychinov

PR CIREBON - Tiongkok pada Rabu, 1 Juli 2020 mengecilkan ancaman strain flu babi baru dengan potensi pandemi yang ditemukan para peneliti pada babi, mengatakan studi itu 'tidak representatif'.

Pandemi Covid-19 yang mematikan, yang kini telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, pertama kali muncul di Tiongkok dan diperkirakan berasal dari kelelawar dan melompat ke manusia melalui hewan perantara yang tidak dikenal.

Jenis flu babi baru yang ditemukan di Tiongkok, menurut penelitian yang diterbitkan Senin di jurnal sains AS, PNAS, memiliki 'semua ciri penting' untuk menginfeksi manusia dan menimbulkan kekhawatiran akan pandemi potensial lainnya.

Baca Juga: Saatnya Rangkul Tanggung Jawab Besar, Berikut Cara Memaksimalkan Usia 20 dengan Baik dan Bermanfaat

Tetapi kementerian luar negeri Tiongkok bergerak untuk mengecilkan ketakutan pada Rabu dan bertindak seolah meremehkan virus tersebut.

"Virus G4 EA H1N1 yang disebutkan dalam laporan terkait adalah subtipe dari virus H1N1. Para ahli telah menyimpulkan bahwa ukuran sampel dari laporan ini kecil dan tidak representatif," kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian dalam sebuah pengarahan rutin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari AFP.

Zhao menambahkan bahwa 'departemen dan pakar yang relevan' akan terus meningkatkan pemantauan penyakit, mengirim peringatan dan menanganinya tepat waktu.

Baca Juga: Resmi Disahkan Hari Ini, Peserta Harap Catat Iuran BPJS Naik Dua Kali Lipat

Strain flu babi G4 baru secara genetik diturunkan dari strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009, menurut penelitian, yang ditulis oleh para ilmuwan di universitas-universitas Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x