Virus Corona Menginvansi Dunia, Studi Justru Prediksi Kematian akibat HIV hingga TBC Alami Lonjakan

- 14 Juli 2020, 18:08 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Doknet.
Ilustrasi Covid-19. /Doknet. /Naswandi/

PR CIREBON - Virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 semakin hari semakin masif laju persebarannya, hingga menyentuh angka 13,2 juta di dunia sejak pertama kali menginfeksi manusia di akhir Desember 2019 lalu.

Penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut membuat seluruh negara waspada, hingga tenaga kesehatan kewalahan karena infeksi yang tidak kunjung berakhir.

Namun, kematian akibat HIV, tuberkulosis dan malaria dapat melonjak di negara-negara miskin dan menengah karena sistem kesehatan yang sudah lemah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Artis Mancanegara yang Terlibat Prostitusi: dari Skandal Grup Chat hingga Pekerja Seks Kelas Kakap

Selama lima tahun ke depan, kematian dari ketiga penyakit tersebut dapat meningkat masing-masing sebanyak 10 persen, 20 persen dan 36 persen - menempatkan dampak kematian pada skala yang serupa dengan dampak langsung pandemi Covid-19 itu sendiri, studi yang ditemukan dalam studi pemodelan.

"Di negara-negara dengan kasus malaria yang tinggi dan epidemi HIV dan TB yang besar, bahkan gangguan jangka pendek dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi jutaan orang yang bergantung pada program untuk mengendalikan dan mengobati penyakit ini," kata Timothy Hallett, seorang profesor di Imperial College London yang ikut memimpin studi itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Tiga Remaja Tikam Seorang Laki-laki 28 Kali di Depan Umum, Orang-orang Cuek Putuskan Tak Menolong

Dia mengatakan dampak Covid-19 dapat membatalkan beberapa kemajuan signifikan terhadap penyakit yang dibuat selama dua dekade terakhir, "menambah beban yang disebabkan oleh pandemi secara langsung".

Tetapi risikonya dapat dikurangi, kata Hallett, jika negara-negara berusaha untuk mempertahankan layanan kesehatan inti dan menerapkan langkah-langkah pencegahan terhadap infeksi.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x