Waspadai! 5 Tanda pada Kulit yang Diidentifikasi sebagai Gejala Covid-19 Menurut Ilmuwan

- 1 Mei 2020, 15:09 WIB
SEORANG bocah 13 tahun positif virus corona, setelah sebelumnya mengalami ruam kulit dan mata merah.*
SEORANG bocah 13 tahun positif virus corona, setelah sebelumnya mengalami ruam kulit dan mata merah.* //The Sun/

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian telah dilakukan terkait gejala virus corona pada kulit, dan telah diidentifikasi oleh dokter kulit.

Penelitian dilakukan pada 375 pasien di Spanyol, dalam upaya untuk membangun gambaran tentang bagaimana penyakit ini dapat bermanifestasi dalam gejala kulit.

Melalui Akademi Dermatologi Spanyol, semua dokter kulit negara diminta untuk membantu mengidentifikasi pasien yang memiliki 'erupsi' kulit yang tidak dapat dijelaskan dalam dua minggu terakhir dan yang telah mencurigai atau mengonfirmasi COVID-19 .

Baca Juga: Bentuk Pansus Gugus Tugas Covid-19, Wali Kota Cirebon Beri Apresiasi Langkah DPRD

Mereka diberi kuesioner, dan foto diambil dari kondisi kulit untuk mendeteksi pola-pola efek potensial virus pada kulit.

Tetapi dalam British Journal of Dermatology, memperingatkan bahwa dalam beberapa kasus sulit untuk mengetahui apakah kondisi kulit memang disebabkan oleh virus corona atau justru hanya komplikasi yang diderita.

Mereka juga mendesak masyarakat untuk tidak mencoba mendiagnosis diri sendiri Covid-19 berdasarkan gejala kulit, karena ruam dan lesi sering terjadi dan sulit dibedakan tanpa keahlian medis.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Sky News, tanda pada kulit yang diidentifikasi sebagai gejala Covid-19:

Baca Juga: Suriah Laporkan Gempuran Udara Helikopter Israel dengan Serangan Rudal

1. Bintik merah atau ungu kecil

Menurut penelitian 9% dari kasus melibatkan gejala seperti chilblain, digambarkan menyerupai pembengkakan kecil yang gatal yang mempengaruhi tangan dan kaki.

Hal ini disebabkan oleh pendarahan bawah kulit yang biasanya dalam penampilan yang asimetrsis.

Studi tersebut mengatakan tanda ini dikaitkan dengan pasien yang lebih muda, yang berlangsung selama rata-rata 12,7 hari, muncul dan dikaitkan dengan kasus penyakit Covid-19 yang kurang parah.

Baca Juga: May Day 2020, Berikut 5 Lagu yang Gambarkan Perjuangan Lika-liku Seorang Buruh

2. Vesikular

Ditandai dengan luka kecil yang melepuh, umumnya gatal, yang muncul di badan tubuh. Dokter kulit mengidentifikasi tanda ini ada pada 9% pasien Covid-19 yang diteliti.

Dikatakan bahwa tanda ini mungkin dipenuhi dengan darah, bisa menjadi lebih besar atau lebih menyebar dan berpotensi mempengaruhi anggota tubuh manusia.

Tanda ini terkait dengan pasien setengah baya, mereka bertahan rata-rata 10,4 hari dan muncul lebih umum sebelum gejala lain dan dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit Covid-19 yang menegah.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Inilah 3 Amalan dari Pagi hingga Petang yang Dianjurkan pada Hari Jumat

3. Lesi

Identifikasi dalam 19% kasus, lesi digambarkan dengan kulit berwarna merah muda atau putih dan menyerupai ruam jelatang.

Umumnya dikenal sebagai wheals, ini biasanya gatal dan dapat menyebar ke seluruh tubuh, termasuk dalam beberapa kasus di telapak tangan.

4. Benjolan kecil

Dikenal sebagai Makulopapula yang diidentifikasi pada 47% kasus Covid-19.

Digambarkan sebagai benjolan kecil berwarna merah, datar dan terangkat.

Baca Juga: Dokter Inggris Sebut Ventilator Tiongkok Tidak Sembuhkan Justru Bisa Bunuh Pasien Covid-19

Tanda ini didistribusikan folikel rambut bundar dalam beberapa kasus dan memiliki tingkat penskalaan yang bervariasi.

Dikatakan bintik-bintik darah di bawah kulit mungkin juga ada, baik sebagai bintik-bintik atau titik-titik pada area yang lebih besar.

Tanda ini biasanya muncul bersamaan dengan gejala virus corona lainnya, dikaitkan dengan kasus yang lebih parah.

Para peneliti menekankan bahwa lesi adalah umum dan dapat memiliki banyak penyebab, yang berarti mereka mungkin bukan menderita COVID-19.

Baca Juga: Badai PHK Menyelimuti Hari Buruh, Bangkitkan Ekonomi Kembali dengan Bergandeng Tangan

5. jerawat merah atau biru

Diidentifikasi oleh ahli kulit dalam 6% kasus Covid-19, livedo atau nekrosis ini terjadi di mana sirkulasi di pembuluh darah kulit terganggu, menyebabkannya memiliki tanda merah atau biru berjerawat dengan pola seperti jaring.

Pasien menunjukkan derajat lesi yang berbeda yang menunjuk pada 'penyakit pembuluh darah oklusif', di mana penyempitan atau penyumbatan arteri terjadi, membatasi aliran darah ke area tertentu dari tubuh.

Studi ini menambahkan bahwa kondisi ini dikaitkan dengan pasien yang lebih tua dengan kasus COVID-19 yang parah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah