Kajian Ramadhan: Kisah Salman Al-Farisi, Tinggalkan Ayah Demi Mencari Kebenaran Tuhan

- 25 April 2020, 03:00 WIB
ILUSTRASI masjid.*
ILUSTRASI masjid.* /PEXELS/Adnan Uddin/

Ia kemudian mengirimkan pesan kepada kaum Nasrani dan meminta mereka memberi kabar jika ada pedagang Nasrani datang dari Syam.

Salman Al-Farisi belajar agama dari beberapa sososk alim dengan berpindah-pindah kota

Saat di Syam, ia bertanya dan mencari sosok paling alim diantara orang dalam agama mereka, kemudian seorang pendeta ditunjuk oleh mereka.

Salman akhirnya memutuskan mendatangi sang pendeta dan berkata bahwa ia menyukai agama Nasrani dan akan berkhidamh di gereja.

Baca Juga: Terkenal Sensitif, Hati-hati Jangan Katakan 6 Pertanyaan Ini pada Scorpio

Namun, Salman menemukan sesuatu yang buruk dari pendeta itu. Salman bercerita, bahwa pendeta itu memerintahkan kaumnya untuk membayar sedekah. Kemudian, ia hanya menyimpannya bagi dirinya sendiri dan tidak memberikannya kepada orang-orang miskin.

"Salman telah dikaruniai hati yang bersih dan suci sedari dulu, sebelum ia memegang agama Allah SWT, yaitu Islam, sehingga ia selalu membenci hal-hal yang tidak adil dan tidak sesuai dengan kaidah norma kehidupan," ujar Ustaz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Marhaban ya Ramadhan! Berikut Doa, Hikmah, dan Pahala Hari Pertama Puasa

Tak berselang lama, pendeta itu meninggal, lantas Salman langsung membuka tabir kebohongan pendeta itu kepada masyarakat sekitar, sehingga mereka enggan menguburkan jenazah pendeta tersebut.

Namun, sebelum sang pendeta meninggal, Salman bertanya dan meminta wasiat siapa yang akan diikutinya setelah pendeta itu tiada.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Khalid Basalamah Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x