Seorang Dokter Berikan 3 Indikator Keberhasilan Penanganan Covid-19 untuk Pasien Kritis

- 14 April 2020, 11:04 WIB
ILUSTRASI petugas medis yang sedang mengevakuasi pasien virus corona.*
ILUSTRASI petugas medis yang sedang mengevakuasi pasien virus corona.* /AFP / Angela Weiss

PIKIRAN RAKYAT - Zhong Ming, seorang spesialis perawatan intensif yang dikirim ke Wuhan dari Sanghai, mengatakan bahwa dalam berminggu-minggu yang panjang, ia menghabiskan untuk merawat pasien Covid-19 yang kondisinya paling kritis.

Ia kemudian mengungkapkan, bahwa ternyata perawatan di rumah sakit bukanlah obat paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit Covid-19.

Diangkat oleh Komisi Kesehatan Nasional, Zhong yang merupakan seorang Direktur Departemen Kedokteran Perawatan Kritis di Rumah Sakit Zongshan yang berafiliasi dengan Universitas Fuden, pergi ke Wuhan pada 23 Januari 2020.

Baca Juga: Warga Melakukan Unjuk Rasa, Mengatakan Bahwa Virus Corona Hanyalah 'Berita Bohong'

Ia dikirim ke Departemen ICU Rumah Sakit Jiyintan Wuhan, klinik pertama yang menerima pasien Covid-19.

Zhong memimpin tim dokter dan bertanggung jawab atas rawat inap darurat ICU.

Ia mengakui bahwa di tempat tersebut, ia sangat banyak menerima pasien dengan kondisi yang sudah kritis.

"Setiap pasien telah melalui perawatan yang tidak cukup berhasil sebelum dipindahkan kepada kami. Itu adalah perjuangan yang sulit bagi kami, para dokter," ujar Zhong.

Baca Juga: Tindak Tegas Perusahaan Pelanggar PSBB, Anies: Kami Bisa Cabut Izin Usahanya

Setelah merawat pasien SARS pada tahun 2003 dan memberikan bantuan medis setelah gempa bumi di Wenchuan pada 2006, pengalaman yang dimiliki Zhong sudah cukup banyak untuk menangani Covid-19.

Ia bahkan dijuluki sebagai master ECMO. Itu adalah istilah atau kepanjangan dari Oksigenasi membran Extracorporeal, yang digunakan sebagai perawatan di mana mesin memompa dan merokseginasi darah dari luar tubuh untuk memberikan paru-paru dan jantung yang sempat berhenti bekerja.

Saat dihadapkan dengan Covid-19, Zhing mengakui bahwa situasi di Wuhan lebih parah dari apa yang ia bayangkan.

"Covid-19 adalah penyakit baru bagi manusia dan sulit untuk menanganipasien kritis dari kematian," ujar Zhong dikabarkan dari Global Times. 

Baca Juga: Tindak Tegas Perusahaan Pelanggar PSBB, Anies: Kami Bisa Cabut Izin Usahanya

Para petugas di tempat itu pun kewalahan karena banyaknya pasien yang datang serta peralatan yang belum memadai.

Bahkan beberapa pasien yang menunjukkan kondisi stabil bisa mendadak meninggal pada keesokan harinya.

Ia kemudian mengatakan bahwa alat ECMO yang biasa ia pakai untuk masalah pernafasan pasien pun tidak dapat bekerja dengan baik untuk pasien Covid-19.

"Sebagian besar pasien kritis adalah lansia dan mereka biasanya menjadi kritis setelah dua atau tiga minggu yang seperti Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) atau respons peradangan," katanya.

Baca Juga: Mendapatkan Temuan Baru dari Covid-19, Peneliti Ungkap Corona Lebih Bahaya dari Dugaan

Terutama untuk pasien yang memiliki beberapa kegagalan organ, sulit untuk menggunakan ECMO dalam menangani Covid-19.

Ia pun akhirnya menggunakan ventilator non-invasif untuk mengatur napas para pasien dan menghindari intubasi trakea. Para pasien pun berangsur membaik.

Tak hanya itu, ia pun mengeskplorasi pemilihan obat, dan hal itu bekerja bagi pasien Covid-19.

Ia kemudian mengatakan 3 indikator penting yang menjadi rahasia para petugas untuk menghadapi pasein kritis Covid-19.

Baca Juga: Selain Zoom, Berikut Deretan Aplikasi Konferensi Video Terbaik 2020

Pertama, dokter harus mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini, mengambil langkah selangkah lebih maju dari penyakit, dan tidak menunggu sampai terlambat untuk mengambil tindakan perbaikan.

Kedua, setelah bantuan medis tiba, kapasitas perawatan medis ditingkatkan.

Ketiga, kategorisasi dan isolasi harus jelas dan pemindahan pasien harus tepat waktu.

Ia mengatakan dalam merawat pasien Covid-19 yang kritis harus menggunakan sitem yang matang.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah BNPB Minta Sumbangan Dana melalui Instagram? Simak Kebenarannya

Ketiga hal tersebut merupakan hal yang harus diperhatikan oleh para petugas medis saat menangani pasien Covid-19 yang kritis.

Namun terlepas dari itu, pemerintah juga harus bersinergi untuk menerapkan profesionalitasnya dalam menyiapkan prosedur serta embuatan aturan juga pasokan peralatan medis bagi pasien Covid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah