Seorang Dokter Berikan 3 Indikator Keberhasilan Penanganan Covid-19 untuk Pasien Kritis

- 14 April 2020, 11:04 WIB
ILUSTRASI petugas medis yang sedang mengevakuasi pasien virus corona.*
ILUSTRASI petugas medis yang sedang mengevakuasi pasien virus corona.* /AFP / Angela Weiss

Setelah merawat pasien SARS pada tahun 2003 dan memberikan bantuan medis setelah gempa bumi di Wenchuan pada 2006, pengalaman yang dimiliki Zhong sudah cukup banyak untuk menangani Covid-19.

Ia bahkan dijuluki sebagai master ECMO. Itu adalah istilah atau kepanjangan dari Oksigenasi membran Extracorporeal, yang digunakan sebagai perawatan di mana mesin memompa dan merokseginasi darah dari luar tubuh untuk memberikan paru-paru dan jantung yang sempat berhenti bekerja.

Saat dihadapkan dengan Covid-19, Zhing mengakui bahwa situasi di Wuhan lebih parah dari apa yang ia bayangkan.

"Covid-19 adalah penyakit baru bagi manusia dan sulit untuk menanganipasien kritis dari kematian," ujar Zhong dikabarkan dari Global Times. 

Baca Juga: Tindak Tegas Perusahaan Pelanggar PSBB, Anies: Kami Bisa Cabut Izin Usahanya

Para petugas di tempat itu pun kewalahan karena banyaknya pasien yang datang serta peralatan yang belum memadai.

Bahkan beberapa pasien yang menunjukkan kondisi stabil bisa mendadak meninggal pada keesokan harinya.

Ia kemudian mengatakan bahwa alat ECMO yang biasa ia pakai untuk masalah pernafasan pasien pun tidak dapat bekerja dengan baik untuk pasien Covid-19.

"Sebagian besar pasien kritis adalah lansia dan mereka biasanya menjadi kritis setelah dua atau tiga minggu yang seperti Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) atau respons peradangan," katanya.

Baca Juga: Mendapatkan Temuan Baru dari Covid-19, Peneliti Ungkap Corona Lebih Bahaya dari Dugaan

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah