Kopi Arabika Laris di Pasaran, Kenali Ciri-ciri dan Karakteristiknya

- 20 Agustus 2021, 16:15 WIB
Di antara empat jenis varietas kopi, Arabika menjadi kopi yang paling laris di pasaran, khususnya di Indonesia.
Di antara empat jenis varietas kopi, Arabika menjadi kopi yang paling laris di pasaran, khususnya di Indonesia. /Pexels/ Igor Haritanovich/

PR CIREBON – Kopi merupakan tanaman yang memiliki berbagai jenis varietas. Dari berbagai jenis biji kopi yang dipasarkan, ada empat varietas utama kopi, yaitu Arabika, Robusta, Luwak, dan Liberika.

Di antara empat jenis varietas kopi, Arabika menjadi kopi yang paling laris di pasaran, khususnya di Indonesia.

Kopi Arabika juga mendapat banyak peminat dari para peminum kopi, karena rasanya yang lebih ringan di mulut

Baca Juga: Yonghee CIX Dikonfirmasi Jadi Lawan Main Yerin Eks GFRIEND dalam Web Drama Korea 'Witch Shop Reopening'

Namun, sebagian peminum kopi terkadang tidak mengetahui wawasan dasar ini. Mereka tidak peduli jenis kopi apa yang mereka minum.

Padahal kandungan setiap jenis varietas kopi itu berbeda-beda.

Rudy Widjaja dalam bukunya “Warung Tinggi Coffee; Kopi Legendaris Tertua di Indonesia, Sejak 1878 halaman 83”, memberikan pemaparan tentang biji kopi Arabika.

Baca Juga: Akui Simpan Bom dalam Truk di Dekat Capitol AS, Pria Pendukung Trump Ini Ditangkap Polisi

Kopi Arabika adalah kopi murni dengan cita rasa terbaik, dengan kandungan kafein sekitar 0,8-1,4 persen. Saat ini, ada 500 jenis kopi Arabika dan lebih dari 6.000 sub-varietas.

Kopi Arabika memiliki ciri-ciri sebagai berikut dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com:

1. Bentuk biji kopinya sedikit memanjang tipis seperti bulan sabit, lebih mengilap, dan ukurannya lebih tipis

Baca Juga: Bocoran Drakor The Penthouse 3: Logan Lee dan Cheon Seo Jin Bersitegang

2. Celah tengah pada biji kopinya berlekuk, setelah dipanggang celah akan berwarna kuning

3. Karakter rasanya masam

4. Variasi rasanya bermacam, mulai manis dan lembut hingga keras dan tajam, terkenal masam

5. Aromanya wangi dan teras kental di mulut

Baca Juga: Salah Satunya Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Inilah Berbagai Manfaat Tidur Siang untuk Kesehatan

Rudy Widjaja menyarankan agar Arabika lebih baik ditanam pada ketinggian 1.000-2.100 meter di atas permukaan laut. Jika ditanam di bawah ketinggian tersebut, besar kemungkinan tanaman kopi akan terserang penyakit karat.

Kopi Arabika memang membutuhkan kepada perawatan dan budi daya yang ekstra, agar hasil produksi kopi ini menghasilkan kualitas yang baik.

Pasar kopi di Indonesia juga kebanyakan dipenuhi oleh kopi Arabika, karena sebagian besar kopi yang beredar di berbagai kedai dibuat dengan cara meracik kopi ini.

Di dalam kerumitan merawat Arabika, tanaman kopi ini memiliki keunikan tersendiri.

Baca Juga: Mohon Doa pada Netizen untuk Janin di Kandungannya Kini, Kalina Ocktaranny: Aku Minta Waktunya ...

“Jika ditanam di daerah tertentu yang bukan habitat aslinya, hasil panennya akan berbeda dengan induknya. Karakteristik aroma, rasa, dan ciri khas kopi berkembang sesuai dengan tempat ia ditanam,” tulis Rudy Widjaja.

Seperti kopi Arabika varietas Gayo dari Aceh, jika ditanam di daerah Jawa maka akan menghasilkan karakteristik yang berbeda dari induknya. Begitupun dengan varietas yang lainnya.

Di Indonesia sendiri varietas kopi Arabika sudah banyak jenis varietas dan sub-varietasnya. Namun, Rudy Widjaja menyebutkan ada enam varietas kopi di Indonesia yang terkenal di dunia.

“Enam dari tujuh jenis kopi Arabika terkenal di dunia berasal dari Indonesia, yaitu Gayo dari Aceh, Mandailing dari Sumatera, Java dari Jawa, Kintamani dari Bali, Toraja dari Sulawesi, Mangkuraja dari Bengkulu,” lanjut Rudy Widjaja. ***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah