Ketentuan, Keutamaan dan Niat Puasa Sunnah Bulan Syawal 1442 H

- 15 Mei 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi. Niat puasa dan keutamaan bulan Syawal.
Ilustrasi. Niat puasa dan keutamaan bulan Syawal. /Dok. Kemenag RI/

PR CIREBON- Bulan Ramadhan baru saja berganti menjadi bulan Syawal setelah umat islam merayakan Idul Fitri.

Setelah menjalani puasa Ramadhan umat Islam sebenarnya dianjurkan untuk melanjutkan ibadah puasa di bulan Syawal.

Menjalankan puasa di bulan Syawal dilakukan selama enam hari, namun ganjaran yang akan diterima setara dengan berpuasa satu tahun.

Baca Juga: Mungkin Terjadi, Ilmuwan Sebut Teori Kebocoran Lab Covid-19 Perlu Ditanggapi dengan Serius

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA, hal tersebut berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim dan Abu Dawud yang berbunyi sebagai berikut:

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dan meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, berarti dia telah berpuasa satu tahun.

Lalu bagaimana pelaksanaannya dan kapan harus dilakukan? Berikut ini ulasannya.

Baca Juga: Presiden Palestina Sebut Akan Terus Melakukan 'Segala Kemungkinan' untuk Lindungi Warganya

Ketentuan Puasa Syawal

Ketentuan berkaitan dengan anjuran puasa Syawal hukumnya sunnah.

Puasa Syawal dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, tetapi lebih utama dikerjakan sehari setelah Idul Fitri secara berturut-turut yakni mulai dari tanggal dua hingga tujuh Syawal.

Baca Juga: Penonton Ikatan Cinta Gemas, Aldebaran Bingung usai Reyna Tanya Kondisi Bayi yang Dikandung Andin

Apabila disesuaikan dengan kalender masehi, maka tanggal tersebut jatuh pada 14 hingga 19 Mei 2021.

Meskipun seperti itu, pelaksanaan puasa Syawal tetap boleh dikerjakan pada pertengahan maupun di akhir bulan Syawal.

Namun perlu diingat, setiap muslim harus mendahulukan pengganti puasa Ramadhan sebelum bisa puasa Syawal.

Baca Juga: Diyakini Bisa Akhiri Konflik, Dewan Keamanan PBB Desak Gencatan Senjata Segera di Yaman

Niat Puasa Syawal

Untuk yang ingin melaksanakan puasa Syawal dapat dengan mengucapkan niat berikut:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillâhi ta‘ala.

Baca Juga: Citra Kirana Ceritakan Rasanya Lebaran Tanpa Sosok Ayah Tercinta, Harus Ikhlas hingga Merasa Asing

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.

Penggunaan niat tersebut harus diucapkan di malam harinya sebelum puasa di esok harinya.

Tetapi terkadang ada orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, maka diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga dengan menggunakan niat sebagai berikut:

Baca Juga: Amerika Serikat Kirim Diplomat untuk Meredam Kekerasan Israel-Palestina

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.

Puasa Syawal bernilai pahala seperti puasa selama satu tahun penuh, dan berguna untuk menutupi kekurangan saat pelaksanaan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Dukung Palestina, Raja Salman Sebut Arab Saudi Mengutuk Tindakan Kekerasan Israel di Yerusalem

Sejumlah keutamaan bulan Syawal

Bulan kembalinya umat Islam kepada fitrah, menjadi saat dikumandangkannya takbir secara serentak oleh umat Islam.

Bulan yang tepat untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah dan menjadi bulan suka cita dan berbahagia setelah saling memaafkan.

Baca Juga: Tayyip Erdogan Desak Vladmir Putin dan PBB Untuk Tegas, Sebut srael Harus Diberi Pelajaran

Menjadi bulan ideal untuk melangsungkan pernikahan dan peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah.

Pada bulan Syawal juga menjadi pembuktian berhasil atau tidaknya ibadah selama Ramadhan.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x