Keadaan emosi remaja dapat terhambat karena faktor-faktor seperti unggul dalam akademis, kegiatan ekstrakurikuler, tekanan teman sebaya, masalah hubungan, harapan orang tua dan dampak media sosial.
Aspek-aspek ini menuntut banyak perhatian, menyebabkan mereka banyak kelelahan fisik dan emosional serta kurangnya pencapaian.
Mengalami stres kronis atau kelelahan membuat seseorang merasa hampa, menghabiskan energi emosional, dan membuat kehilangan motivasi.
Remaja yang mengalami kelelahan sering kali tidak melihat adanya harapan akan perubahan konstruktif dalam situasi mereka dan hampir tidak dapat menyadari saat penyebab stres ini muncul.
Studi menunjukkan bahwa kecemasan yang berlangsung lama dapat menyebabkan ketidaksenangan yang ekstrem dan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari PinkVilla, berikut cara bagi remaja untuk mengelola pola pikir dan mengatasi stres.
1. Lacak pikiran negatif
Hal terpenting yang dapat dilakukan remaja untuk mengatasi kecemasan adalah melacak pikiran yang tidak diinginkan.
Mereka dapat melakukan ini dengan membuat jurnal rasa syukur atau buku catatan positif.