Efek samping lain yang dilaporkan termasuk sesak dada pada 15 persen, sakit kepala pada 10 persen, kehilangan memori pada 8 persen dan anosmia pada 5 persen.
Selain gejala fisik, beberapa penyintas virus mengalami efek samping mental seperti depresi dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa efek sampingnya berbeda di antara pasien tergantung pada usia mereka dan tingkat keparahan infeksi Covid-19 yang mereka derita.
Orang yang lebih muda dan yang memiliki gejala ringan terutama mengalami kelelahan dan gangguan tidur.
Sedangkan kesulitan bernapas lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua serta mereka yang mengalami infeksi parah.
Baca Juga: Tampil Anggun, Putri Tiri Kamala Harris Sukses Curi Perhatian Saat Pelantikan Presiden AS
Pemindaian CT menunjukkan bahwa 7 dari 40 mantan pasien di NMC menderita fibrosis paru, yakni penyakit paru-paru yang terjadi ketika jaringan organ rusak dan terluka.
Ketujuh orang itu semuanya berusia di atas 40 tahun, dan dikategorikan sebagai pasien berisiko tinggi.
"Meskipun penelitian tidak mencakup semua orang yang sembuh dari virus Corona, telah dipastikan bahwa efek samping dapat terjadi terlepas dari usia pasien," kata Kwon Jun-wook, seorang pejabat kesehatan senior, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Korea Times.