Laporan tersebut, dalam jurnal Virulence, mengklaim Covid-19 dapat menginfeksi berbagai spesies inang, termasuk spesies liar dan hewan peliharaan.
Tapi hal itu 'belum berisiko', salah satu peneliti yakni Profesor genetika evolusioner di UEA, Cock van Oosterhout mengatakan anjing dan kucing dapat tertular virus corona.
Baca Juga: Diduga Terjadi Transfer Bahan Bakar Ilegal, Indonesia Sita Kapal Iran dan Panama
Namun, memang belum ada kasus dimana virus corona di hewan tersebut akan menular kembali ke manusia.
“Masuk akal untuk mengembangkan vaksin bagi hewan peliharaan, hanya sebagai pencegahan untuk mengurangi risiko,” katanya.
Oosterhout mengungkapkan bahwa memang perlu dalam pencegahan lebih lanjut mengenai virus corona yang dapat berevolusi.
"Menariknya, Rusia sudah mulai mengembangkan vaksin untuk hewan peliharaan, yang informasinya sangat sedikit,” ucapnya.***