PR CIREBON - Amerika Serikat menyatakan kesiapannya untuk membantu sekutu mereka Arab Saudi.
Menurut Departemen Luar Negeri AS bantuan itu diberikan agar Arab Saudi dapat mempertahankan diri dari serangan di wilayahnya.
Sehari setelah Houthi di Yaman melancarkan serangan udara yang menargetkan Riyadh.
Baca Juga: Berikut Saran dari IDI dan Rumah Sakit Sebelum dan Sesudah Vaksinasi, Agar Antiobodi Terbentuk Optimal
“Amerika Serikat mengutuk keras serangan terbaru di Riyadh, Arab Saudi,"kata Ned Price, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.
Ned Price melanjutkan bahwa mereka akan mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai serangan tersebut, yang tampaknya menargetkan untuk menyerang warga sipil.
Koalisi Arab sendiri telah mencegat serangan rudal atau drone di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, yang diluncurkan oleh Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman.
“Saat kami berupaya mengurangi ketegangan di kawasan melalui diplomasi berprinsip, termasuk dengan mengakhiri perang di Yaman, kami juga akan membantu mitra kami"
"Serangan semacam itu melanggar hukum internasional dan merusak semua upaya untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas," ujar Ned Price.
Sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya pada Senin, 25 Januari 2021.
Koalisi Arab sendiri telah mencegat serangan rudal atau drone di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, yang diluncurkan oleh Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman.
“Saat kami berupaya mengurangi ketegangan di kawasan melalui diplomasi berprinsip, termasuk dengan mengakhiri perang di Yaman, kami juga akan membantu mitra kami"
Baca Juga: Muncul Kluster Baru, Lebih dari 5000 Orang di Taiwan Diperintahkan Jalani Isolasi Mandiri
"Arab Saudi, mempertahankan diri dari serangan di wilayahnya dan menahan mereka yang mencoba merusak stabilitas untuk akun," tambah Ned Price.
Sebelumnya, Houthi telah ditetapkan oleh pemerintahan Trump sebagai organisasi teroris asing.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah memulai peninjauan atas penunjukan tersebut.***
Sebelumnya, Houthi telah ditetapkan oleh pemerintahan Trump sebagai organisasi teroris asing.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah memulai peninjauan atas penunjukan tersebut.***