Menikmati Wisata Alam Kayaking di Situ Lengkong (Panjalu), Tidak Bisa Berenang pun OK. Ini Alasannya.

28 Januari 2023, 11:51 WIB
Menikmati Kayaking di Situ Lengkong (Panjalu) /uyun achadiat/

 

JIKA anda seorang penggemar wisata alam, Kayaking (naik perahu Kayak) di Situ Lengkong atau Situ Panjalu,  layak dijadikan salah satu agenda kunjungan.

Alamnya yang masih asri, hijau disertai pemandangan pulau yang berada di tengah danau seluas 70 ha itu akan memberikan kesan dan kenangan tersendiri.

Saat mengelilingi pulau dari atas kayak, pemandangan yang tidak biasa akan tampak depan mata. Pohon-pohon yang menghijau sekeliling pulau yang berbatasan langsung dengan air danau yang jernih,  seakan mengikuti kita. 

 Baca Juga: Begini Langkah bila Murid dan Guru Ngaji Ingin Dapat Pengobatan Gratis

Saat Kayaking mengelilingi pulau di tengah Situ Panjalu, kita akan disuguhi juga dengan pemandangan yang langka.  Hilir mudik perahu kecil yang membawa para peziarah ke pulau itu menjadi pemandangan tersendiri.

Di pulau itu memang ada tempat ziarah yang cukup dikenal dan banyak didatangi peziarah, terutama dari Jateng dan Jatim.

Tempat  Ziarah yang berada di pulau yang terletak di tengah danau itu merupakan makam Eyang Prabu Hariyang Kancana bin Boros Ngora.

Baca Juga: Setidaknya ada 4 Alasan Campak Bisa Lebih Bahaya dari Covid-19

 “Peziarah banyak yang percaya, Eyang Prabu sejajar dengan wali,” tutur Doni Heriyanto (63), Ketua BPD Desa Panjalu.

Apakah untuk menikmati Kayaking itu harus bisa berenang? Bisa berenang tentu bagus, namun tidak wajib, karena bukan untuk berenang.

“Saya tidak akan ngajak atau mengajarkan berenang. Tapi untuk menikmati alam Situ Panjalu dari atas Kayak,” tutur Iwan Wahyudi, perintis sekaligus operator Kayaking di Situ Panjalu.

Baca Juga: Inilah, Setidaknya 4 Tanda Perubahan Perilaku Orang yang akan Meninggal, dalam Menghadapi Syakaratul Maut

Komentar itu dilontarkan Iwan pada seorang ibu tengah baya  yang awalnya menolak ber-kayaking karena tidak bisa berenang.

Kayaking, berwisata dengan menaiki perahu kayak, di Situ Panjalu baru dirintis oleh Iwan, seorang pelaku pariwisata yang baru hijrah dari Bali. Setelah puluhan tahun menggeluti pariwisata di Bali, ia dipaksa hijrah oleh Pandemi Covid-19.

Setelah merasa yakin, Bu Guru dari Bandung itu akhirnya mau mencoba Kayaking. Iwan yang baru hijrah sebagai pelaku pariwisata dari Bali, langsung memberikan berbagai instruksi.

Baca Juga: Pengobatan Herbal : Kirinyuh, Tanaman Obat Serbaguna dan Cara Mengolahnya (Bagian 2)

Instruksi dan pengarahan termasuk menggunakan baju pelampung, memegang pengayuh dan bagaimana pengayuh digunakan, baik untuk maju mau pun untuk mundur, atau mengerem atau memperlambat lajunya kayak.

 Didampingi suaminya yang duduk di bagian belakang, kayak pun melaju. Di mulai dari tepi danau untuk melancarkan ngayuh dan berbelok, akhirnya kayak pun mulai ke tengah dan mendekati pulau seluas 8 ha yang ada di tengah danau.

Memandang sekeliling danau Panjalu seluas 70 ha dari sebuah Kayak yang berada di tengah danau, merupakan pengalaman yang luar biasa. Selama di atas kayak, Iwan selalu mendampingi dan memberikan berbagai informasi sekitar danau.

Baca Juga: Sidang Sambo : Jaksa Tuntut 6 Mantan Anak Buah Sambo dengan Pidana Penjara dan Denda. Simak Lengkapnya

Suasana alam Situ Lengkong yang jauh dari hiruk pikuk disertai hijaunya hutan yang berada di pinggir danau, benar-benar memanjakan mata.

Usai berselancar dengan kayak selama hampir satu jam. Wajah bu guru yang tidak mau disebut namanya itu tampak ceria. “Wah… asik pisan. Pengalaman baru yang luar biasa,” katanya.

Bukan hanya mendapat pengalaman baru yang menyenangkan, ia juga merencanakan kembali untuk Kayaking mengelilingi pulau. Ia dan suaminya belum siap mengelilingi pulau dengan kayak karena baru pertama kali.

Baca Juga: Ditangkap, Mantan Wali Kota Blitar Periode 2010-2015 Diduga Kuat Otak Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar

Kegembiraan Bu Guru itu juga karena ia telah mampu menguji nyali manaiki kayak, padahal tidak mampu berenang. Yang mampu berenang pun belum tentu punya nyali mendayung kayak.

Surprise lainnya, Bu Guru ini kini memiliki sejumlah foto selfie, mulai di pinggir danau sampai di tengah danau, di atas kayak bersama suaminya.

Turis Jerman Stay 3 Hari di Panjalu

Baca Juga: Inilah 6 Syarat Untuk Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) BRI

Iwan, alumni Sastra Jerman Unpad itu  menyebut, salah satu hal yang menggembirakan, sejak dioperasikan beberapa bulan lalu, ada tiga turis dari Jerman yang datang.

Yang membuat lebih gembira, turis itu mampu bertahan dan menikmati Panjalu selama 3 hari. Mampu stay selama 3 hari.

Ternyata selain Kayaking, Iwan sudah menyiapkan paket Kayaking ini dengan tracking, menjelajah hutan menuju curug tujuh, sebuah kawasan air terjun yang masih orsinil.

Baca Juga: Inilah Syarat untuk Kampanye di Kampus atau Pesanren yang Perlu Diketahui

Untuk akomodasi, Iwan juga sudah menyiapkan akomodasi semacam Home Stay. “Yang penting bersih,” tuturnya. Di Home Stay yang berkapasitas 15 orang itu, turis Jerman pun bisa menikmati dan bisa bertahan 3 hari.

Iwan menyebut, informasi ada 3 turis Jerman yang mampu stay selama 3 hari di Panjalu mendapat perhatian dari pejabat pariwisata di Kab. Ciamis.  “Mereka kaget dan gembira,” tuturnya. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler