Kajian Ramadhan: Kisah Pertama Kali Azan, Berawal dari Mimpi hingga Sebab Dipilihnya Bilal

2 Mei 2020, 03:00 WIB
ILUSTRASI Masjid /PIXABAY/aditya_wicak

PIKIRAN RAKYAT - Azan merupakan seruan bagi umat Islam dunia agar melaksanakan ibadah salat sebanyak lima waktu, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw. berdasarkan firman Allah Swt.

Sebelumnya, penanda waktu salat telah tiba bagi kaum Muslim di seluruh dunia belum tercetus dengan sebutan azan.

Sejumlah diskusi panjang terjadi di antara para sahabat. Sebab mereka sering kali kebingungan soal kapan waktu yang seragam untuk salat, karena tak ada satu pun yang mengetahui pasti kapan waktu salat tiba.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Pengelola Objek Wisata Cirebon Minim Pemasukan

Berawal dari kegelisahan itu, kaum Muslim lantas menggelar musyawarah guna mementukan simbol apa yang akan digunakan sebagai penanda waktu salat.

Sejumlah masukan pun bermunculan, mulai dari menggunakan lonceng layaknya umat Nasrani hingga menggunakan terompet layaknya umat Yahudi dalam upacara keagamaan yang mereka jalani.

Hasil dari diskusi tersebut, akhirnya lonceng dipilih sebagai alat yang paling tepat digunakan sebagai penanda waktu salat, seluruh umat Islam bergotong royong membuat lonceng yang berukuran besar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pekan ke-2 Ramadhan: Jumat, 1 Mei 2020 BMKG Prediksi Cirebon Hujan Ringan

Namun, setelah lonceng tersebut rampung dibuat, tiba-tiba datanglah Abdullah bin Zayd menceritakan mimpinya pada Nabi Muhammad saw., mengenai seorang laki-laki yang mengajarinya suatu metode memanggil orang-orang untuk salat.

Abdullah bin Zayd berkata: "Tadi malam seseorang menghampiriku dengan pakaiannya yang berwarna hijau sembari membawa lonceng ditangannya,".

Kemudian, Abdullah bin Zayd bertanya kepada lelaki tersebut dalam mimpinya: "Bolehkah aku membeli lonceng tersebut, untuk aku gunakan sebagai alat penanda datangnya waktu salat,".

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Kematian Saad bin Muadz, Arsy Berguncang dan 70 Ribu Malaikat Menanti

Lelaki tersebut pun menjawab: "Maukah engkau aku tunjukan yang lebih baik dari lonceng ini,". Kemudian lelaki itu mengajarkan Abdullah bin Zayd seruan azan yang kita kenal sekarang.

Nabi yang mengamini perihal mimpi tersebut, lantas mencari dan mengingat orang yang memiliki suara merdu untuk berdiri di puncak rumah tertinggi di Madinah dekat masjid guna menyerukan orang agar segera menjalankan salat.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Khalid Basalamah Official yang bertajuk "Kisah Pertama Kali Dikumandangkan Azan", Nabi Muhammad saw. langsung teringat dengan sosok Bilai bin Rabbah, seorang pemuda tangguh dari Habsyah yang memegang teguh keimananya walau disiksa terus-menerus.

Baca Juga: Virus Corona Terus Bermutasi, Peneliti Temukan Jenis yang Paling Berbahaya di Dunia

Rasulullah bersabda: "Insyaallah mimpi itu benar adanya, untuk itu wahai Bilal bin Rabbah berdirilah engkau dan serukanlah azan untuk seluruh umat Islam,

"Kemudian, Abdullah bin Zayd ajarkanlah kalimat seruan salat itu kepada Bilal, supaya saat ini juga Bilal kumandangkan kalimat tersebut sebagai penanda waktu salat telah tiba," terang Ustaz Khalid Basalamah.

Awal mula azan dicetuskan sebagai seruan salat memang memiliki kisah menarik hati untuk diingat, terlebih bagi Bilal bin Rabbah penugasan itu membuatnya sangat bersyukur.

Baca Juga: Persingkat Waktu Penyembuhan, AS Optimis Obat Remdesivir Sukses Kalahkan Virus Corona

Bahkan, ini merupakan berkah bagi Bilal bin Rabbah sebagai sahabat Rasul yang dipercaya untuk menyerukan seruan salat, padahal sebelumnya ia hanyalah seorang budak.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Khalid Basalamah Official

Tags

Terkini

Terpopuler