Apa Itu Oximeter? Penjelasan dan Cara Pemakaian Alat yang Direkomendasikan WHO untuk Isolasi Mandiri

19 Juli 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi - Penjelasan lengkap mengenai Oximeter dan cara menggunakannya. /Pexels.com/Stanley Ng

PR CIREBON - Oximeter adalah alat yang sangat berguna untuk pasien Covid-19 khususnya yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Bahkan Badan Kesehatan Dunia seperti WHO merekomendasikan penggunaan Oximeter untuk para pasien Covid-19, terutama yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Indonesiabaik, Oximeter merupakan alat untuk memantau kadar saturasi oksigen seseorang.

Baca Juga: Hindari Covid-19, Tingkatkan Imunitas Tubuh dengan Cara Sederhana Ini

Oximeter (pulse oximeter) adalah alat pengukur kadar oksigen dalam darah. Alat ini penting untuk Anda miliki karena kondisi kurangnya oksigen dalam tubuh umumnya tidak menimbulkan gejala.

Tidak hanya kadar oksigen di dalam darah, selain itu Oximeter juga dapat memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.

Penting sekali untuk memiliki Oximeter ditengah keadaan Indonesia yang saat ini masih berjuang dengan pandemi Covid-19.

Baca Juga: WHO Mengincar Audit Lab Tiongkok dalam Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Selanjutnya

Lalu bagaimana cara pakainya? Berikut penjelasan singkatnya.

Pertama, cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakannya.

Kedua, pastikan tubuh dalam keadaan rileks dan lakukan dengan kondisi duduk, diam, tidak sehabis melakukan kegiatan berat.

Baca Juga: Salat Idul Adha Tetap Bisa Dilaksanakan Meski PPKM, ini Syarat dan Tata Caranya Menurut MUI!

Ketiga, pasang Oximeter di jari tangan, dianjurkan dipasang di jari tengah atau telunjuk.

Keempat, pastikan kuku bersih dan hindari kuku panjang, berkutek, dan kuku palsu.

Kelima, cek hasil setelah beberapa menit agar lebih stabil.

Baca Juga: Britney Spears Tegas Tak Akan Tampil di Mana Pun Selama Ayahnya Mengontrol Karier Dia

Keenam, jika hasil di bawah 95 persen dianjurkan segera mengunjungi ke rumah sakit.

Perlu diketahui, pada layar Oximeter akan tertera dua angka yang punya arti berbeda-beda.

Angka yang ditandai dengan SpO2 menunjukkan saturasi oksigen dalam darah, sedangkan angka yang tertera sebagai huruf HR (heart rate) menunjukkan jumlah denyut nadi atau detak jantung.

Baca Juga: Tanggapi Permintaan Maaf Luhut Pandjaitan Soal PPKM Darurat, Jansen Sitindaon: Teduh Kali Ini Suaranya

Apabila menunjukan angka 95 sampai 100 persen akan masuk ke kategori normal.

Lalu, 90 sampai 95 persen tergolong Hipoksia ringan sampai sedang.

Kemudian, 85 sampai 90 persen Hipoksia sedang sampai berat, dan kurang dari 85 persen tergolong kategori Hipoksia berat mengancam jiwa.

Hipoksia sendiri adalah kondisi kurangnya oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Indonesia Baik

Tags

Terkini

Terpopuler