PR CIREBON - Makan makanan enak adalah suatu hal yang disukai banyak orang baik itu camilan ataupun makanan cepat saji.
Setiap manusia sebenarnya memiliki jumlah atau porsi makan tersendiri yang menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Sehingga, makan makanan yang tak terkendali dan berlebihan sebenarnya menyebabkan berbagai konsekuensi atau dampak negatif untuk kesehatan tubuh.
Salah satu cara untuk mengendalikan kebiasaan makan berlebihan adalah dengan mengetahui pengaruh dampak buruknya untuk tubuh.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Healthline.com, berikut ini adalah lima efek berbahaya dari makan berlebihan:
- Kalori yang Berlebih
Keseimbangan kalori harian ditentukan oleh berapa banyak kalori yang dikonsumsi dan berbanding dengan berapa banyak yang dibakar.
Ketika makan berlebihan dari yang dibakar atau energi yang digunakan, artinya akan terjadi surplus kalori.
Hal ini memicu tubuh menyimpan kalori tersebut dalam bentuk lemak dan menumpuknya lemak dalam tubuh akan memicu obesitas,
Berbeda dengan protein yang tidak berpotensi menambah lemak tubuh karena metabolisme, kalori dari karbohidrat dan lemak jauh lebih berbahaya.
Baca Juga: Hindari Adanya PHK, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Ajak Diskusi Manajemen Giant dan Pekerja
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi protein tanpa lemak dan sayuran sebelum makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat.
- Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Tubuh
Makan makanan yang berlebihan selain dapat menyebabkan obesitas, kebiasaan tersebut juga dapat meningkatkan risiko terkenanya penyakit.
Obesitas sendiri menjadi salah satu faktor utama sindrom metabolik.
Dampaknya akan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya seperti diabetes dan stroke.
Indikator sindrom metabolik dapat diketahui dari kadar lemak yang tinggi dalam darah, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan peradangan.
Resistensi insulin sendiri terkait erat dengan makan berlebihan kronis. Ini berkembang ketika kelebihan gula dalam darah.
Baca Juga: Sebut Dirinya Nyinyir Karena Berbicara Jujur, Iis Dahlia: Daripada Gue Ngomongin Orang di Belakang!
Untuk mengurangi risiko tersebut, bisa dengan menghindari makanan dengan kalori tinggi, makan banyak sayuran kaya serat, dan jaga porsi karbohidrat.
- Menumpuknya Gas Berlebih
Makan makanan dalam jumlah besar dapat membebani sistem pencernaan, memicu gas dan membuat perut kembung.
Makanan pedas dan berlemak, lalu minuman berkarbonasi seperti soda dan kacang-kacangan atau biji-bijian diketahui menjadi bahan pemicu gas dalam tubuh.
Makan terlalu cepat juga berpotensi meningkatkan kadar gas dan membuat perut kembung.
Cara untuk menghindari hal tersebut adalah dengan makan secara perlahan.
Hal ini dapat mengurangi porsi makanan yang mengandung gas dan memberi jeda minum setelah makan.
Baca Juga: Rizky Billar Umumkan Tanggal Lamaran, Soimah Buat Lesti Kejora Menangis: Apakah Bisa?
- Merusak Fungsi Otak
Siapa yang menduga kalau makan makanan berlebihan akan berdampak kepada kesehatan otak.
Beberapa penelitian menemukan adanya kaitan antara makanan berlebihan dan obesitas terhadap penurunan mental pada orang dewasa atau orang tua.
Dampaknya terlihat dalam memori ingatan, kecenderungan tersebut membuat para peneliti terus mengidentifikasi seberapa jauh dampak penurunan mental yang terpengaruh.
Otak sendiri terdiri dari 60 persen lemak, karena itu penting untuk menjaga otak mendapatkan konsumsi lemak sehat.
Contohnya seperti, alpukat, selai kacang, dan ikan berlemak akan sangat membantu mencegah penurunan mental.
- Menimbulkan Rasa Kantuk
Setelah makan makanan berlebihan, orang-orang cenderung lesu dan lelah.
Hal ini diakibatkan fenomena hipoglikemia reaktif, di mana gula darah Anda turun tak lama setelah makan besar.
Gula darah rendah biasanya dikaitkan dengan gejala seperti kantuk, lesu, detak jantung cepat, dan sakit kepala.
hipoglikemia reaktif dapat terjadi pada beberapa individu akibat makan berlebihan dan dekat kaitannya dengan penderita diabetes.
***