Indonesia Rawan Bencana Alam, Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan dalam Mitigasi Bencana

14 April 2021, 07:31 WIB
Ilustrasi gempa.* /Pixabay/Angelo Giordano

PR CIREBON - Berbagai bencana alam yang dihadapi Indonesia belakangan ini membuat masyarakat khawatir.

Banjir di NTT dan gempa di Jawa Timur beberapa waktu lalu menyebabkan kerugian, kerusakan hingga kehilangan nyawa yang tak dapat dihindari.

Untuk itu, masyarakat harus memahami upaya mitigasi bencana untuk mengurangi kerugian tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 14 April 2021: Sagitarius Menjadi Lebih Baik, Cek Peruntungan Zodiak Lainnya!

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mitigasi merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik dalam pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.

Menurut Peneliti Geoteknologi LIPI Eko Yulianto dalam acara Sapa Media LIPI 'Masyarakat Siaga Bencana 2021', bencana alam seperti gempa dan tsunami merupakan bagian dari siklus bumi yang tidak dapat terhindarkan.

Eko menjelaskan, ada 4 hal umum yang dapat dilakukan masyarakat sebagai upaya mitigasi bencana seperti banjir, tanah longsor, gempa, dan tsunami.

Baca Juga: Quotes Ramadhan Hari ke-2 Puasa, Belajar Empati di Bulan Suci

Keempat hal tersebut yakni mengabaikan harta benda, melarikan diri tanpa kendaraan, menjauhi sungai dan jembatan, serta berlindung di pohon, bangunan tinggi, atau bukit.

Lanjut Eko, gempa dapat berulang dalam jangka waktu yang relatif lama. Dalam jangka waktu tersebut, biasanya orang-orang akan mudah melupakannya.

Maka dari itu, edukasi tentang mitigasi bencana harus terus dilakukan supaya masyarakat siap siaga menghadapi bencana kapan pun.

Baca Juga: Ramalan Shio, 14 April 2021: Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi, Biar Hoki Harus Ada Variasi!

Eko mengatakan, tidak semua gempa yang berkekuatan besar akan memicu tsunami.

"Yang harus diperhatikan adalah lama guncangannya," ujarnya.

Ia menambahkan, upaya pencegahan kerugian tsunami dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kebencanaan saat membangun konstruksi rumah dan gedung.

Baca Juga: Ramalan Shio 14 April 2021: Shio Naga, Ular, Kuda, dan Kambing, Ingin Untung Harus Bergerak Cepat

Sering kali ditemukan pembangunan rumah yang mengabaikan ketahanan akan guncangan.

Untuk itu, Eko mendorong masyarakat untuk memperhatikan kekokohan rumahnya dan setidaknya memiliki satu ruang aman yang bisa digunakan sebagai tempat berlindung ketika terjadi gempa.

Dalam acara yang sama, Peneliti Limnologi LIPI Iwan Ridwansyah mengungkapkan, pembangunan perlu memperhatikan bagaimana tata ruang kota, waduk, dan bendungan dibangun untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor.

Baca Juga: Prediksi Shio Rabu 14 April 2021: Hubungan Baik Shio Tikus, Kerbau, Macan, dan Kelinci, Membawa Keberuntungan

Selain itu, sebagai upaya pencegahan longsor, LIPI telah mengembangkan teknologi stabilisasi lereng berbasis drainase siphon yang disebut The Greatest LIPI (Technology of Gravity-driven Groundwater Extraction for Slope Stabilization).

LIPI juga mengembangkan teknologi pemantauan ancaman longsor tanpa kabel, LIPI WISELAND (Wireless Sensor Network for Lanslide Monitoring).

Teknologi ini terdiri dari tipe stationary untuk menjangkau daerah yang luas, tipe mobile untuk memonitor langsung di lokasi, dan tipe personal stand-alone untuk kebutuhan personal memantau ancaman tanah longsor di sekitar rumah tinggal. ***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: BNPB LIPI

Tags

Terkini

Terpopuler