PR CIREBON - Akibat dari bencana banjir bandang yang melanda 12 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini pendudukan harus mengungsi di posko darurat.
Sebagai upaya penanganan darurat bencana banjir bandang di NTT ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengerahkan enam helikopter.
Enam helikopter yang dikerahkan Doi Monardo untuk menangani bencana NTT itu terdiri dari Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton yang direposisi dari Kalimantan Barat dan Heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton yang direposisi dari Riau.
Baca Juga: Adanya Krisis Vaksin Covid-19, Inggris Kini Mulai Gunakan Moderna untuk Vaksinasi Penduduknya
Selain itu ada juga hlikopter untuk mengangkut orang, yaitu Heli EC-115 berkapasitas 12 tempat duduk, Heli AW 199 berkapasitas 7 tempat duduk, Heli jenis Bell 412EP dengan kapasitas 12 tempat duduk dan Heli AS-365 kapasitas 11 tempat duduk.
Doni Monardo mengatakan bahwa helikopter ini akan digunakan untuk mendistribusikan logistik dan peralatan di lokasi yang terisolir, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman BNPB, 7 April 2021.
Akibat longsor, jalur darat terhambat, sehingga harus menggunakan jalur udara dengan helikopter.
Selain itu, akses penyeberangan laut juga tidak memungkinkan untuk dilewati akibat gelombang tinggi.