Pria Lain di Balik Terciptanya Totoro dan Studio Ghibli serta Keajaiban yang Diciptakan

- 16 November 2020, 14:50 WIB
My Neighbour Totoro. Channel News Asia/Channel News Asia
My Neighbour Totoro. Channel News Asia/Channel News Asia /

Pertanyaan yang sekarang dihadapi Suzuki adalah apakah pandemi dan pembatasannya akan mengurangi kebebasan Ghibli, baik dengan membuatnya lebih sulit untuk membuat film itu sendiri atau dengan memaksakan tekanan komersial yang lebih terang-terangan di studio.

Relawan Jepang, tetapi diamati secara luas, kondisi lockdown memengaruhi semua perusahaan dalam berbagai tingkat, dan animator Jepang tidak luput dari gangguan. perekonomian Jepang yang terpukul sangat keras.

Dan itu semua datang pada saat yang kritis bagi Ghibli. Dua minggu sebelum pertemuan kami pada bulan Juni, studio telah mengumumkan bahwa putra Miyazaki, Goro, sedang mengerjakan adaptasi animasi komputer dari novel Diana Wynne Jones, Earwig And The Witch, yang dijadwalkan untuk disiarkan di Jepang bulan depan.

Baca Juga: Yusuf Mansur Ajak Masyarakat untuk Tahan Emosi: Jangan Dilayanin, Sibukin Diri Bangun Bangsa

Namun yang lebih menarik bagi basis penggemar global Ghibli adalah kemajuan Miyazaki yang lebih tua dalam 'How Do You Live?'. Film pertamanya kembali ke kursi sutradara sejak 'The Wind Rises' pada 2013 dan alasan dia memutuskan untuk keluar dari masa pensiun.

Itu adalah keputusan, kata Suzuki, yang tidak muncul dari pertemuan formal di dalam perusahaan ("kami tidak pernah memiliki itu!"). Tetapi dari obrolan sehari-hari antara dua teman lama. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Miyazaki, kata Suzuki, telah datang ke kantor setiap hari saat krisis Covid-19, meskipun operasi lainnya harus dikurangi dan bergantung pada teleworking. Kabar baiknya adalah bahwa produksi terus berlanjut sampai batas tertentu.

Baca Juga: Marak Ustaz Radikal yang Disebut-sebut oleh Netizen, UAS Sebut Labeling Ini Sudah Dipakai Sejak Dulu

Kabar buruknya adalah karena sang maestro bekerja dengan kecepatan perfeksionisnya sendiri, film yang sebenarnya setidaknya tiga tahun lagi.

Tetapi di luar kekhawatiran praktis sehari-hari tentang menjalankan studio di masa-masa sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengatasi tantangan demografis jangka panjang terhadap industri animasi Jepang yang dilihat Suzuki sebagai hal yang tak terhindarkan, ia memiliki ketakutan yang lebih besar tentang Covid-19. .

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah