James Bond 'No Time To Die' Kembali Tunda Dijadwalkan Rilis Oktober 2021

- 23 Januari 2021, 07:23 WIB
Poster Film James Bond 'No Time To Die'./Instagram/@bond_no_time_to_die.*
Poster Film James Bond 'No Time To Die'./Instagram/@bond_no_time_to_die.* /

PR CIREBON- Sekuel dari Film James Bond "No Time To Die" yang dijadwalkan akan tayang dalam waktu dekat harus kembali mengalami penundaan perilisan.

Diketahui penundaan ini telah menjadi yang ketiga kalinya setelah sebelumnya akan dijadwalkan tayang di awal tahun 2020 lalu.

Pihak MGM mengumumkan pada Kamis, 21 Januari 2021, film yang dibintangi oleh Daniel Craig itu sekarang dijadwalkan akan rilis pada 8 Oktober 2021.

Baca Juga: Soal Serangan Teroris di Irak, Mustafa Al-Kazemi: Kami Tidak Membiarkannya Terulang

18 bulan setelah tanggal rilis asli yang dijadwalkan sebelumnya.

Selain itu, Sony pada hari Kamis juga mengumumkan serangkaian penundaan penayangan filmnya

Hal itu dikarenakan wabah pandemi Covid-19 yang terus mendatangkan malapetaka pada industri film.

Baca Juga: Desak Anies Baswedan Jawab soal Sejumlah Dana, Ferdinand Huatahaean: Ngeri Kali Kau Nies

Diantara film yang Sony tunda perilisannya yaitu: "Peter Rabbit 2: The Runaway" telah diundur ke 11 Juni 2021, "Cinderella" 16 Juli 2021,

"Ghostbusters: Afterlife" 11 November 2021, dan "Uncharted," film yang diangkat dari serial video-game populer, menjadi 11 Februari 2022.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Business Insider, "No Time To Die" adalah film besar pertama yang rilisnya diundur karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Soal Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Lanjutkan dengan Pemanggilan Saksi

Awalnya, akan dijadwalkan rilis pada 10 April 2020, film ini pertama kali diundur ke November 2020, lalu ke April 2021, dan sekarang ke Oktober 2021.

MGM tampaknya bersiap untuk mendapatkan rilis teatrikal untuk film tersebut,

Yang dilaporkan Deadline menghabiskan biaya sekitar $ 250 juta (Rp3,5 triliun) untuk produksinya.

Baca Juga: Lebih Efektif, Polda: 800 Surat Tilang Perhari dari 53 E-TLE Kita Kirim ke Rumah Pelanggar

Studio tersebut dilaporkan telah meminta Netflix dan Apple sebesar $ 600 juta (Rp8,4 triliun) untuk membawa film itu tayang di kanal streaming,

Namun ditolak oleh keduanya. Kemudian produser utama waralaba Barbara Broccoli akhirnya membatalkan ide streaming tersebut.

Forbes memperkirakan, rilisan di bioskop dapat menghasilkan sekitar $ 1,2 miliar (Rp16,9 triliun) di box office, hanya melampaui Skyfall tahun 2012, yang menghasilkan $ 1,1 miliar (Rp15,5 triliun).

Baca Juga: BPS Rilis Sensus Penduduk 2020, Berikut Jumlah Penduduk Indonesia Laki-laki Lebih Banyak

Perilisan film telah ditunda disebabkan bioskop terus membatasi pengunjung karena pembatasan jarak sosial, tak sedikit juga telah menutup bioskopnya secara total.

Studio lain, termasuk Disney, telah menunda rilis teater mereka karena penundaan produksi terkait virus corona.

Pada awal Desember, Warner Bros mengejutkan industri film dengan mengatakan akan merilis semua film tahun 2021.

Baca Juga: Fenomena Terpidana Korupsi, Sepanjang 2020 KPK Sebut 65 Terpidana Korupsi Ajukan PK

di platform streaming HBO Max pada hari yang sama saat mereka dirilis di bioskop.

Tokoh-tokoh penting Hollywood, kemudian mengecam keputusan tersebut, salah satunya sutradara "Tenet" Christopher Nolan yang menyebut HBO Max "layanan streaming terburuk".

Sebagai tanggapan, beberapa bioskop mungkin memangkas harga tiket hingga $ 3 (Rp42.000) untuk film Warner Bros.

Baca Juga: Ucapkan Selamat ke Joe Biden, Presiden Joko Widodo Harapkan Kemitraan Terus Ditingkatkan

Beberapa jaringan bioskop terbesar di AS, termasuk AMC dan Cinemark, telah menyarankan bahwa mereka mungkin tidak menampilkan semua judul Warner.

Patty Jenkins, sutradara "Wonder Woman 1984," memperingatkan bahwa kebangkitan streaming berarti "kita bisa kehilangan pemutaran bioskop selamanya."

Sementara bioskop kesulitan, layanan streaming telah membukukan keuntungan yang besar.

Baca Juga: Berani Akui Kesalahan, dr. Tirta Apresiasi Menkes Budi: Jarang Ada Pejabat Gini

Pada hari Selasa, Netflix mengumumkan pendapatan kuartal keempat sebesar $ 6,64 miliar (Rp90,2 triliun)

Mengatakan telah menambahkan 8,5 juta pelanggan berbayar, sehingga jumlah total pelanggannya menjadi lebih dari 200 juta untuk pertama kalinya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x