PR CIREBON – Polemik soal vaksinasi Covid-19 yang diprogramkan Pemerintah masih mencuat dikalangan masyarakat dan membuat dr. Tirta geram.
Dalam unggahannya dr. Tirta menanggapi netizen yang menilai memakai vaksin atau tidak adalah hak dan memaksanya akan melanggar HAM.
dr.Tirta pun merasa geram dengan pernyataan yang diberikan kepadanya.
Baca Juga: Perusahaan Jepang Ciptakan 'Kacamata Cerdas', Dikalim Dapat Sembuhkan Rabun Jauh
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @dr.tirta, salah satu netizen menuliskan:
“Kalo dipaksa pakai vaksin melanggar HAM dong, kalo misalnya orang tidak mau divaksin! situ dibayar si jadi promosi terus,”
Membaca komentar tersebut, dr.Tirta pun langsung menjawab dengan tegas bahwa dirinya tidak dibayar sepeser pun untuk kampanye vaksin.
Dr.Tirta mengatakan dirinya selama ini giat menyuarakan soal vaksin karena ingin pandemi segera berlalu dan bisnis kembali normal.
“Gua ga dibayar sepeser pun! Gua cuma pengen pandemi cepet kelar biar bisnis gua beberapa jalan lagi. Lu kalo gini fitnah lu ngotak kalo ngomen,” ujar dr.Tirta.
Terkait soal melanggar HAM, dr.Tirta juga menjelaskan bahwa isu-isu soal yang tidak mau divaksin akan dihukum dan didenda adalah kabar yang keliru.
Wamenkumham sendiri sudah menjelaskan terkait vaksin akan mengedepankan edukasi daripada pemberian sanksi, sehingga tidak ada unsur melanggar HAM.
“Gak vaksin denda itu belum ada. Wamenkumham sudah menjelaskan yang pertama itu edukasi bukan denda,” ujarnya.
dr.Tirta juga menerangkan bahwa vaksinasi adalah program yang diupayakan Pemerintah untuk menekan penyebaran virus yang semakin meluas.
Menurut dr.Tirta, Presiden Jokowi sudah susah payah mendatangkan vaksin sampai menggratiskannya agar program ini berjalan lancar.
Namun, orang-orang yang tidak mau divaksin ini, menurut dr.Tirta justeru akan mengganggu suksesnya program penanganan pandemi.
“Pak Joko Widodo itu susah payah, lu ganggu program aja. Orang-orang kaya lu nih yang ganggu penanganan pandemi,” tegasnya.
Menurut dr.Tirta, jika ingin pandemi segera berakhir dan kehidupan kembali normal, masyarakat harus berhenti menyebar hoaks seputar vaksin dan Covid-19.
“Pengen hidup normal jangan sebar hoaks makanya,” pungkas dr.Tirta.
***