Tingkatkan Kapasitas Prodak UMKM, Pemerintah Gelar Pelatihan Online Manajemen Produk

- 20 Oktober 2020, 14:09 WIB
ILUSTRASI UMKM, Kedai Kopi Litera*
ILUSTRASI UMKM, Kedai Kopi Litera* /Facebook.Com/@KedaiKopiLitera


PR CIREBON - Pemerintah menyelenggarakan pelatihan terkait digitalisasi pemasaran dan manajemen produk halal bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas selama pandemi Covid-19.

“Program ini terbuka untuk publik dan ke depan bisa diselenggarakan masif,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada peluncuran program digitalisasi pemasaran dan manajemen produk halal bagi UMKM secara virtual di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

LinkAja Syariah, Tokopedia Salam, Blibli Hasanah, dan Bukalapak, yang diselenggarakan dari Oktober hingga Desember 2020 adalah mitra yang digandeng pemerintah.

Baca Juga: TNI-Polri Kumpulkan Warga Sekitar, Antisipasi Kericuhan Demo Dan Jaga Fasum Bersama-sama

Menurut Menko Airlangga, setelah mengikuti program pelatihan, peserta yang dianggap memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikasi halal dan akan diarahkan ke pusat layanan bisnis UMKM terintegrasi di daerah untuk mendapatkan pendampingan.

Kelompok binaan kementerian/lembaga serta organisasi kemasyarakatan, adalah yang diutamakan di pelatihan pertama ini.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program itu akan diikuti 1.000 pelaku UMKM, katanya di kesempatan yang sama.

Baca Juga: DPR Refleksi Setahun Pemerintahan Jokowi, Rahmad Handoyo: Penuh Cobaan Sangat Berat

Airlangga juga mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan yang luar biasa pada UMKM, mengakibatkan berkurangnya penjualan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga menyulitkan mereka untuk membayar pinjaman.

Pandemi ini secara tidak langsung merubah perilaku konsumen ketika berbelanja, kini banyak beralih menggunakan transaksi daring menggunakan platform digital yang dipilihnya, tambahnya.

Walau pemanfaatan teknologi digital yang diiharapkan tidak serta merta bisa dilakukan langsung optimal oleh pelaku UMKM.

Baca Juga: PDI dan Golkar Sindir Sikap Anies Soal Anarkis Pendemo: Mungkin Khilaf atau Mereka Pendukung Anies?

“Mereka terkendala masalah kualitas produk, kapasitas produksi, literasi digital yang belum dikuasai,” tambahnya.

Gaya hidup halal mengalami perkembangan pesat dalam dua dasarwarsa terakhir, lanjut Airlangga.

Mengutip data State of Global Islamic Economy 2019-2020, konsumsi gaya hidup muslim meningkat dari 2,2 triliun dolar AS pada 2018 diproyeksi mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024.

“Namun peningkatan itu dipengaruhi juga tingginya impor Indonesia terhadap produk halal dan ini perlu diikuti kemampuan produksi di dalam negeri agar produk UMKM bisa masuk pasar global,” jelas Menko Airlangga.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x