TNI-Polri Kumpulkan Warga Sekitar, Antisipasi Kericuhan Demo Dan Jaga Fasum Bersama-sama

- 20 Oktober 2020, 13:57 WIB
Ilustrasi TNI/Polri untuk menjaga keamanan dari anarkis pendemo / DOK PMJ News/
Ilustrasi TNI/Polri untuk menjaga keamanan dari anarkis pendemo / DOK PMJ News/ /

PR CIREBON – Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru dan Komandan Kodim 0503/JB Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki mengumpulkan para ketua RT dan camat se-Jakarta Barat di Lapangan Bola Tamansari, Jakarta Barat.

Pertemuan itu digelar untuk mengantisipasi  warga di Jakarta Barat yang dikabarkan akan melakukan perlawanan kepada para perusuh demo. Demi mencegah hal tersebut Kapolres   mengumpulkan dan meminta kepada ketua RT dan camat untuk mengimbau warganya masing-masing.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJNews, Audie mengajak masyarakat sekitar untuk bekerja sama dengan terlebih dahulu menyamakan presepsi.

Baca Juga: DPR Refleksi Setahun Pemerintahan Jokowi, Rahmad Handoyo: Penuh Cobaan Sangat Berat

“Kita samakan presepsi dengan pak Dandim jangan sampe ada bentrok antar warga. Jadi kami samakan presepsi, sudah warga jaga rumahnya masing-masing aja nanti kami TNI Polri yang jaga di luar. Kami yang jaga di luar,”ucap Audie pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Kapolres kembali mengingatkan kepada warganya untuk mengantisipasi perusuh yang masuk ke lingkungannya ketika demo berujung rusuh. Alasannya, aparat kepolisian tidak mau melakukan tindakan salah tangkap gara-gara perusuh masuk ke pemukiman warga.

Kapolres juga mengajarkan kepada warga agar dapat membedakan yang mana pengunjuk rasa dan yang mana perusuh.

Baca Juga: PDI dan Golkar Sindir Sikap Anies Soal Anarkis Pendemo: Mungkin Khilaf atau Mereka Pendukung Anies?

“Juga kita sampaikan kepada warga mana pengunjuk rasa dan mana perusuh. Tadi saya sampaikan kepada mereka, apa yang dibawa mereka itu mengidentifikasi mereka. Kalo yang dibawa itu spanduk, toa dan bendera itu pengunjuk rasa. Kalo yang dibawa bom molotov ya perusuh,” tuturnya lagi.

Kapolres juga mengapresiasi warga Jakarta Barat yang diwakili oleh ketua RT dan camat yang sudah mau menjaga lingkungan rumahnya masing-masing. Sebab, bisa saja para perusuh ini menyerang pemukiman warga.

“Kita ambil pengalaman dari daerah lain dan kejadian di Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Mereka (warga) akan menjaga rumahnya masing-masing. Kita sepakat seperti itu,”ucapnya lagi.

Baca Juga: DPR: Terbukti Selamatkan Ekonomi Indonesia, Bukan Koperasi Melainkan UMKM

Sementara itu, Kolonel Dadang juga meminta warga sekitar untuk bersama sama menjaga fasilitas umum yang kemarin sempat menjadi sasaran perusuh demo. Ia pun tidak mau ada kelompok anarko melakukan perusakan lagi pada fasilitas umum.

“Masyarakat yang kita libatkan RT/ RW untuk mampu mengimbau warganya supaya tidak usah turun ke jalan, dan mengingatkan siswa untuk di rumah saja, tidak ikut aksi sehingga kita lebih bisa membedakan,” ucapnya.

Pasalnya, berkaca dari pengalaman demo sebelumnya, aparat penegak hukum sangat sulit membedakan mana masyarakat sekitar lingkungan, mana pelaku perusuh.

Baca Juga: Soal Meninggalnya Cai Changpan, Psikolog Forensik Sebut Paradoks, Perlu Investigasi Lebih Lanjut

“Kita kemarin repot mau membedakan masyarakat sekitar dan mana peserta aksi pendemo susah sekali. Artinya untuk jaga keamanan kita bersama,” tuturnya.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi kebingungan antara warga, pengunjuk rasa dan perusuh, polisi mengimbau warga sekitar tidak berkeliaran disekitar rumah atau mengikuti unjuk rasa. ***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x