Baca Juga: Berkah Idul Adha : Menjadi Transporter 2 Hari Kerja. Penghasilan Bisa Rp 5 Juta, Ini Syaratnya
Dikejar dan diusir Tibum (Satpol PP), dipalak preman, sampai bagaimana perjuangan untuk mendapatkan lapak yang strategis di Gasibu yang menjadi magnet warga setiap hari libur.
"Rebutan lapak sudah menjadi rahasia umum. Saya pernah datang jam 5 sore agar bisa berjualan di tempat strategis esok paginya. Ya nginep di sanalah," tuturnya menceriterakan bagaimana perjuangan untuk memperoleh lapak.
Pengalaman menyedihkan lainnya juga diceriterakan. Saat membawa kaos kaki dalam karung, hampir tidak ada angkot yang mau membawanya karena bisa menghalangi penumpang lain.
Aman mengalah dengan meletakan karung di atas atap angkot, dan ia berdiri di pintu sambil sebelah tangannya memegang karung. Yang penting dagangan bisa kebawa.
"Kalo ngagejlig atau tertiup angin... halaaah lumayan beratnya, padahal diletakkan di atap juga bayar untuk satu penumpang. ya kebetulan dapat supir yang curang,' tuturnya sambil tertawa.
Saat menjadi pedagang kaki lima, Aman Suparman nyambi kuliah di STEMBI dan juga menikah pada tahun 2002.
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Inilah Pengakuan Rita Yuliana..?.
"Tiga tahun tinggal di perumahan Mertua Indah," lanjut ayah dari Bagja Fatih Amani dan Sofia Syifa Amani.