SABACIREBON-Ketidaksamaan keterangan yang disampaikan aparat dalam kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J membuat publik bingung. Siapa yang harus dipercaya.
Ketidakpercayaan masyarakat makin menjadi, setelah adanya cuitan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut ada kejanggalan dari keterangan resmi pertama yang disampaikan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi.
Baca Juga: Pengobatan Herbal : Kirinyuh, Tanaman Obat Serbaguna dan Cara Mengolahnya (Bagian 2)
Demikian pula keterangan Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso yang getol dimintai komentar media, mengkritisi langkah yang diambil polisi dalam menangani kasus tewasnya Brigadir J.
Publik yang sedang bingung dan bertanya-tanya, disambut dengan guyuran postingan kronoligis peristiwa dengan berbagai versi. Tentu saja, versinya sangat beragam dan tidak bisa begitu saja bisa dipercaya.
Baca Juga: Sebanyak 71 Altet Beberapa Negara akan Berlaga di AirBadminton World Beach Games di Bali
Namun, sekali lagi. Dalam kebingungan dan keingintahuan apa yang terjadi sebenarnya, ada guyuran postingan berbagai versi di medsos, itulah yang tertanam di kepala.
Dengan naluri ingin berbagi dan ingin disebut paling dahulu memperoleh informasi actual, maka terjadi banjir postingan dan sharing kasus Brigadir J ini memenuhi jagat maya. Kondisi ini sudah hampir menjadi bagian dari gaya hidup.
Baca Juga: Impian Terkubur Raisa Selama Dua Tahun