Perjajian tersebut ditandatangani oleh ketua Kadin Indonesia dan Pemilik Pasar Indonesia Versand, Swiss dengan disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.
Hadir pada seremoni tersebut yakni Dubes Muliaman Hadad. Dubes Muliaman menyampaikan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Swiss semakin hari semakin kuat, terutama dalam sektor perdagangan.
“Perdagangan di triwulan I 2022, surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD1.16 miliar," ujar dubes Muliaman.
Ia menjelaskan, ITH merupakan salah satu bentuk konkret dari pemanfaatan implementasi Indonesia EFTA CEPA yang telah berlaku akhir tahun lalu.
Dia berharap ITH akan mendorong peningkatan perdagangan Indonesia ke luar negeri. Swiss dapat menjadi hub bagi pasar produk Indonesia untuk diekspor ke negara-negara lainnya.
Pemilik Pasar Indonesia Versand, yakni Catharina Oehler, merupakan salah satu diaspora Indonesia di Swiss yang menjual produk Indonesia sejak tahun 1999.
Sejak Indonesia EFTA CEPA berlaku, Swiss dan Liechtenstein menghapus 7.042 Pos Tarif (81,74%) atau 99.65% dari nilai impor komoditas Swiss dari Indonesia.
Pada triwulan I 2022, hampir semua komoditas utama Indonesia ke Swiss mangalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan I 2021.
Data terakhir dari Swiss Federal Office for Customs and Border Security (FOCBS), nilai ekspor komoditas Indonesia ke Swiss mencapai USD1.26 miliar pada kuartal I pada 2022, yakni meningkat 998.0% dibandingkan nilai ekspor Indonesia ke Swiss pada kuartal I pada 2021 sebesar USD115.53 juta.