BNI Gelar Milenial Smartfarming di Klaten, Ganjar Pranowo: Tercapainya Reformasi Dunia Pertanian Secara Modern

14 April 2021, 16:03 WIB
Program Milenial Smartfarming yang diadakan oleh BNI.* /

PR CIREBON - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau yang dikenal dengan BNI melanjutkan komitmen dukungannya dalam mengakselerasi dan menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat.

Upaya yang dilakukan BNI ini khususnya di sektor pertanian, utamanya bagi para petani muda.

Pendekatan digital yang diterapkan BNI akan menyasar para petani muda melalui Program Milenial Smartfarming.

Baca Juga: Biografi Ustaz Ujang Bustomi dan Sholawatnya yang Cocok Dilantunkan di Bulan Ramadhan

Kali ini, program tersebut sudah menyentuh lokasi kedua, yaitu Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Program Milenial Smartfarming sendiri merupakan Ekosistem Pemberdayaan Millenial melalui Pembinaan & Pengembangan ekosistem Pertanian Digital (IoT) dari Hulu ke Hilir.

Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan Inklusi Keuangan Desa. Kick off program Millenial Smartfarming telah dimulai di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat di awal Maret lalu.

Baca Juga: Raffi Ahmad Tiba-tiba Ajak Nagita Slavina dan Rafathar ke Bandung, Ada Apa?

Implementasi Program Millenial Smartfarming untuk kali kedua ini dilaksanakan di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa tengah, Rabu 14 April 2021.

Di dalam kegiatan tersebut dilaksanakan serangkaian aktivitas, yaitu coaching clinic kepada petani milenial mengenai penggunaan aplikasi Agree Suites untuk pendataan petani dan offtaker.

Petani muda juga dilatih menggunakan alat sensor cuaca dan tanah sebagai bagian dari CSR BNI. 

Baca Juga: Main di Drama Youth of May yang Bernuansa Retro, Lee Do Hyun Akui Tersadar Akan Masa Muda

Setelah coaching clinic dilanjutkan dengan aksi pemupukan massal secara simbolis.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. 

Peran BNI pada kegiatan ini adalah memberikan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha rakayat (KUR) Tani.

Baca Juga: Polisi Pastikan akan Tindak Tegas Anggotanya yang Terlibat Narkoba, Kapolri: Sudah Dibinasakan Saja

Selain itu, diberikan pendampingan kepada petani milenial dalam memanfaatkan teknologi digital dan informasi pada aktivitas ekosistem pertanian, serta menumbuhkan peranan Offtaker dalam penyerapan hasil pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Bupati Kabupaten Klaten Sri Mulyani, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik WIjayanto, Senior Project Manager Agrosolution PT Pupuk Indonesia Supriyoto, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro, serta petani milenial perwakilan kelompok petani di Kabupaten Klaten. 

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, besarnya peran teknologi terhadap hasil pertanian membuatnya berharap banyak pada generasi muda.

Baca Juga: Main di Drama Youth of May yang Bernuansa Retro, Lee Do Hyun Akui Tersadar Akan Masa Muda

Gubernur Ganjar Pranowo bersyukur bahwa saat ini sudah mulai banyak petani muda yang dilibatkan dalam penerapan teknologi digital di budidaya pertanian.

Selain itu, diharapkan ini bisa menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian khususnya Jawa Tengah.

“Kita tidak perlu impor untuk komoditas yang justru menjadi keunggulan kita. Saya harapkan program ini bisa dikawal dengan baik bersama-sama dan tercapainya reformasi dunia pertanian secara modern,” pungkasnya.

Baca Juga: Polisi Pastikan akan Tindak Tegas Anggotanya yang Terlibat Narkoba, Kapolri: Sudah Dibinasakan Saja

Sementara itu, Sis Apik Wijayanto menjelaskan, Kabupaten Klaten karena keunikan yang dimiliki daerah ini.

Sebab, Klaten adalah pusat penghasil beras Rojolele yang merupakan varietas asli Klaten atau bisa disebut beras Delanggu yang dikenal lebih nikmat daripada daerah lainnya karena diyakini ditanam di tanah dan air yang tak dimiliki daerah lain. 

“Peran Bumdes di desa ini pun menambah optimisme kami bahwa program ini dapat dijalankan dengan baik. Namun yang tidak kalah penting adalah adanya peran milenial,” ungkap Sis.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 14 April 2021: Prediksi Astrologi Harian Zodiak Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo

Penerapan aplikasi dan teknologi pertanian menjadi sangat penting karena selain pendataan, juga dapat menghubungkan antara petani dengan mitra lainnya, antara lain offtaker, koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

Digitalisasi sistem pertanian di Indonesia memang sangat menguntungkan bagi semua pihak, terlebih lagi bila didukung oleh semua pihak tidak hanya petani, tetapi juga para stakeholder terkait.

Pada Kesempatan yang sama, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Bank BNI, Bambang Setyatmojo menyampaikan realisasi KUR di sektor pertanian yang telah disalurkan selama tahun 2021 hingga bulan Maret sebesar Rp2 triliun serta menyentuh 50 ribu penerima KUR di seluruh Indonesia.***

Editor: Asri Sulistyowati

Tags

Terkini

Terpopuler