Hoaks atau Fakta: Benarkah Dokter asal Amerika Sebut Vaksin Covid-19 Membuat Tubuh Lebih Buruk?

- 19 Juni 2020, 08:00 WIB
HOAKS - klaim bahwa ahli penyakit menular asal AS, Dr. Anthony Fauci, mengakui vaksin Covid-19 beracun dan dapat membuat tubuh lebih buruk.*
HOAKS - klaim bahwa ahli penyakit menular asal AS, Dr. Anthony Fauci, mengakui vaksin Covid-19 beracun dan dapat membuat tubuh lebih buruk.* //AFP Fact Check

PR CIREBON - Beberapa waktu lalu pasca dilakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19, beredar sebuah tautan video yang diklaim berisi pengakuan seorang dokter asal Amerika Serikat (AS).

Sebuah video telah ditonton puluhan ribu kali dalam berbagai posting di YouTube, Facebook, dan Twitter, klaim tersebut menunjukkan bahwa ahli penyakit menular asal AS, Dr. Anthony Fauci, mengakui vaksin itu "beracun" dan dapat "membuat tubuh lebih buruk".

Baca Juga: Normal Baru, Dokter Ungkap Bahaya dan Alasan Jangan Berbicara di Transportasi Umum

Namun ternyata klaim itu menyesatkan, nyatanya  Fauci menjelaskan pentingnya uji klinis untuk memastikan vaksin potensial terhadap Covid-19 efektif. 

Dilansir oleh tim PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs AFP, video 48 detik yang diposting Facebook diterbitkan oleh pengguna yang berbasis di Filipina pada 30 Mei. Video ini telah dibagikan lebih dari 700 kali.

Keterangan tulisan dalam bahasa Tagalog, ditujukan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte, menyatakan: "Presiden duterte yang terhormat, semoga Anda dapat menyaksikan ini .... vaksin beracun!"

Baca Juga: Pergerakan Langka Kim Jong Un Terlacak, Pesawat Pribadinya Mengarah ke Tempat Pembuatan Kapal Selam

Posting Facebook membagikan video YouTube, yang berjudul "DR FAUCI ADMITS - 'VAKSIN MEMBUAT ANDA LEBIH BURUK'".  Video YouTube telah ditonton lebih dari 58.000 kali.

Anthony Fauci adalah direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS (NIAID). Dia mengawasi penelitian tentang berbagai penyakit menular dan baru.

Klaim yang menyesatkan dibagikan secara online pada Mei 2020, ketika uji klinis untuk vaksin terhadap Covid-19 masih berlangsung.

Baca Juga: Melarikan Diri dari Covid-19, Seorang Ibu dan Putrinya Berjalan Ratusan Mil Menuju Amazon

Video telah dibagikan dalam konteks yang menyesatkan.

Pencarian kata kunci di Google menemukan video dalam posting yang menyesatkan sesuai dengan video yang lebih panjang, diposting pada 26 Maret 2020 di saluran YouTube dari penyiar AS Fox News.

Video ini identik dengan bagian antara tanda 57-menit 45 detik dan 58 menit dari video Fox News.

Dalam video tersebut, Fauci tidak mengatakan vaksin beracun atau dapat membuat orang lebih buruk seperti yang dituduhkan oleh posting yang menyesatkan.

Baca Juga: Tayang Mulai 20 Juni, Berikut Trailer Drama 'Its Okay to Not Be Okay' yang Diperankan Kim Soo Hyun

Melainkan, ia berbicara tentang meningkatkan produksi vaksin Covid-19 dan memastikan mereka memenuhi persyaratan keselamatan melalui uji klinis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dalam Q&A tentang vaksin, Seperti obat apa pun, vaksin dapat menyebabkan efek samping ringan, seperti demam ringan, atau nyeri atau kemerahan di tempat suntikan. 

Reaksi ringan hilang dalam beberapa hari sendiri. Efek samping yang parah atau tahan lama sangat jarang. 

Baca Juga: Pria India Klaim Bisa Sembuhkan Pasien Corona dengan Ciuman Tangan, Justru Meninggal karena Covid-19

Vaksin juga terus dipantau untuk keselamatan, untuk mendeteksi kejadian buruk yang jarang terjadi.

Dengan demikian video yang diklaim berisi pengakuan Anthony Fauci terkait dampak buruk vaksin Covid-19 merupakan potongan video  konferensi pers tentang Virus Corona baru (Covid-19).

Fauci dalam konferensi pers tersebut menjelaskan pentingnya uji klinis untuk memastikan efektivitas vaksin terhadap Covid-19.

Baca Juga: Didukung Gaya Hidup di Masa AKB, Objek Wisata di Kota Cirebon Diharapkan Kembali Pulih

Klaim yang beredar merupakan informasi yang salah dan dapat menggiring opini public yang menyesatkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x