PR CIREBON - Baru-baru ini beredar sebuah narasi yang menyebut bahwa vaksinasi anak berusia di bawah lima tahun (balita) merupakan upaya pemusnahan generasi muda Islam.
Pesan berantai terkait vaksinasi balita sebagai upaya pemusnahan generasi muda Islam itu tersebar di aplikasi pesan instan WhatsApp.
Tidak hanya itu, disebutkan pula, program vaksinasi Covid-19 pada generasi muda tingkat SMP dan SMA juga menjadi langkah pengurangan massal umat Islam.
Baca Juga: Dirawat di Rumah Sakit, Yahya Waloni Alami Pembengkakan Jantung
Lengkapnya, berikut isi pesan yang beredar tersebut:
"HATI-HATI SEBENTAR LAGI ANAK-ANAK BALITA SEGERA AKAN DIVAKSIN, INI JELAS-JELAS MENUJU DEPOPULASI PEMUSNAHAN MASSAL UMAT ISLAM. SEKARANG YANG ANAK-ANAK SMP SMA SUDAH DIVAKSIN. ARTINYA HABISLAH GENERASI MUDA ISLAM
WALLAHU'ALAM BISSAWAB."
Untuk memperkuat, narasi pesan tersebut juga menautkan berita salah satu media di Indonesia yang berjudul "Warga DKI Belum Vaksin Rumah Akan Ditempel Stiker".
Lantas, validkah isi pesan berantai tersebut? Benarkah vaksinasi Covid-19 balita menjadi upaya pemusnahan generasi muda Islam?
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara,
fakta membuktikan bahwa vaksin Covid-19 tidak hanya disuntikkan kepada umat Islam saja.
Baca Juga: Berbeda Pendapat Soal Asal Usul Covid-19, Intelijen AS Miliki 2 Hipotesis: yang Masuk Akal...
Vaksinasi untuk mencegah wabah Covid-19 ditujukan untuk seluruh masyarakat dunia. Lebih jelasnya, tidak memandang latar belakang baik itu suku, agama, ras, dan negara.
Namun, sebagaimana diketahui, terdapat beberapa persyaratan medis terkait rentang usia yang boleh mendapatkan vaksinasi.
Hingga Agustus 2021, sejumlah negara sudah mulai menyuntikkan vaksin kepada anak berusia 12 tahun ke atas.
Beberapa di antaranya seperti di Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Singapura.
Hanya Tiongkok negara yang sudah mengizinkan vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun, yakni mulai 3 tahun ke atas.
Sementara itu, menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B. Pulungan, vaksinasi Covid-19 untuk bayi dan anak-anak masih menunggu hasil uji klinis.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pemusnahan generasi muda umat Islam adalah tidak benar.
Informasi tersebut dikategorikan ke dalam informasi yang salah atau disinformasi.***