Chico dan Jonatan Dipaksa Angkat Koper dari Kejuaraan Dunia BWF. Begini Kata Keduanya..

- 23 Agustus 2023, 10:04 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo dikalahkan Prannoy HS dua gim langsung pada babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF 2023, Selasa petang waktu Copenhagen, Denmark
Pebulu tangkis tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo dikalahkan Prannoy HS dua gim langsung pada babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF 2023, Selasa petang waktu Copenhagen, Denmark /

 

SABACIREBON - Andalan tunggal putra Indonesia pada Kejuaraan Dunia BWF 2023 Jonatan Christie Chico Aura Dwi Wardoyo dipaksa angkat koper setelah kalah dari lawannya dalam pertandingan yang berlangsung di Copenhagen Denmark.

Chico yang mampu masuk 32 besar dipaksa angkat koper oleh pebulutangkis India, Prannoy HS dua gim langsung, Selasa. Sisa satu-satunya tunggal putra Indonesia tersebut, mencatatkan skor minor 9-21, 14-21 setelah berjuang dalam 36 menit menghadapi pebulu tangkis asal India itu.

Sebelum angkat kopor, Chico Chico sempat menundukkan wakil Australia Nathan Tang dengan skor kembar 21-7, 21-17 dan masuk 32 besar.

Baca Juga: Luar Biasa! Eiger Bikin Rekor Jualan dengan Omzet 16 Kali Lipat di Shopee Live

Sehari sebelumnya andalan Jonatan Christie lebih terpuruk. Ia dipaksa angkat koper oleh pemain Malaysia Lee Zii Zia dengan skor 13-21, 15-21. Dengan kekalahan itu, Jonatan bukan hanya harus angkat koper, namun tidak menginjak ke 32 besar.

"Pasti ada sedih dengan kekalahan ini. Meski begitu, saya harus tetap semangat. Harus berpikiran positif. Masih banyak kejuaraan di depan," ungkap Chico melalui pesan singkat PP PBSI di Jakarta, Rabu.

Dalam pertandingannya, Chico menceritakan bahwa ia sudah berusaha sebaik mungkin. Meski kalah telak pada gim pertama, namun Chico sebenarnya sudah menemukan pola permainan yang sesuai pada gim kedua.

Baca Juga: Inilah 5 Kapolsek yang Dicopot karena Berbagai Kasus. Simak selengkapnya

Pada gim kedua, ia bisa mengendalikan permainan pada zona depan dan mampu mengejar ketertinggalan hingga skor imbang 13-13.

"Tetapi, setelah itu lawan mengubah pola permainan. Dari banyak bertahan, dia berubah menjadi lebih fokus di permainan depan. Dia juga lebih berinisiatif menyerang," tutur atlet asal Jayapura, Papua, itu.

Chico tak segera beradaptasi dengan mengubah pola permainan. Akibatnya ia terus ditekan hingga Prannoy mampu merebut sejumlah poin secara berturut-turut hingga pertandingan usai.

"Saya sendiri malah ikut pola permainan lawan. Saya bukannya kembali ke pola menyerang, malah jadi lebih banyak bertahan. Saya banyak membuka dan akhirnya saya menjadi lebih banyak diserang lawan," ujarnya.

Baca Juga: Pengobatan Herbal : Ginjal Tinggal Satu dan Harus Cuci Darah, Kini Dinyatakan Normal (bagian 5)

Hasil tersebut membuat Chico mencatatkan kekalahan tiga kali secara beruntun dari Prannoy, dengan skor pertemuan saat ini menjadi 1-3.

Pada dua laga sebelumnya yang juga terjadi pada tahun ini, Chico masih bisa memberikan perlawanan sengit kepada Prannoy dengan bermain hingga rubber game meski akhirnya pun tidak sesuai harapan.

"Harus diakui, lawan memang lebih baik. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, lawan memiliki stroke yang bagus. Juga punya pengalaman yang banyak. Dalam pertandingan tadi, dia banyak mengontrol. Dengan modal teknik stroke yang bagus, sepanjang pertandingan saya dikontrol terus," pungkasnya.

Baca Juga: Pintu Tol Gedebage KM149 Dibuka Lagi Khusus untuk Kendaraan Kecil

KomentarJonatan

Sementara itu, Jonatan yang berpredikat unggulan kelima dalam ajang tersebut tak bisa menyimpan kekecewaannya setelah langsung tersingkir pada babak pembuka.

"Tentu saya kecewa dengan hasil ini, yang masih ada di kepala itu rasa kecewa. Saya masih susah untuk mencerna kekalahan. Saya salah apa? atau kurang apa? Rasanya belum bisa dijelaskan kenapa saya kalah dan permainan saya tidak bisa keluar sama sekali," ungkap Jonatan.

Ia sempat mengevaluasi hasil pertandingannya dan mengaku bahwa strateginya untuk meladeni Lee tidak pas. Di sisi lain justru lawan yang mendapat kemudahan dalam membentuk superioritas di lapangan.

"Saat unggul dalam perolehan angka, saya tidak bisa menjaga keunggulan. Saya malah ikut terbawa ke pola permainan lawan. Dampaknya, saya malah banyak mati sendiri dan kehilangan angka," pungkasnya. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x