SABACIREBON – Di ujung Negeri Indonesia, tepatnya di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terhampar keindahan toleransi yang menggugah hati.
Dalam wilayah terluar ini, penduduk hidup berdampingan dengan damai, meskipun berasal dari beragam suku dan etnis.
Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, Indonesia menjadi rumah bagi 300 kelompok etnis, 1.340 suku, dan 781 bahasa daerah.
Baca Juga: Menghadirkan Layanan Transportasi Publik dengan Tarif Terjangkau
Enam agama menaungi warga negara ini. Meski berbeda-beda, kesadaran sebagai sebuah bangsa dengan kebhinekaan mengikat mereka dalam harmoni.
Di Kampung Tua Penagi, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, terdapat dua rumah ibadah yang berdiri berdampingan.
Surau Al-Mukarramah milik umat Islam dan Kelenteng Pu Tek Chi milik umat Khonghucu saling berdekatan. Meski bersebelahan, tidak pernah terdengar keluhan antara kedua komunitas agama.
Baca Juga: Ukraina Kerahkan Drone dan Roket Serbu Wilayah Rusia, Ledakkan Kilang Minyak NORSI
Renovasi Surau
Saat ini, surau sedang direnovasi oleh pemerintah setempat karena kondisinya mulai lapuk dimakan rayap. Meski demikian, semangat toleransi tetap mengalir di antara warga.Jarak antara kedua rumah ibadah hanya sekitar dua meter.
Bangunan mereka hampir sama besar dan hanya dipisahkan oleh jalan panggung. Di atas air laut, tonggak-tonggak kayu kokoh menopang keberadaan keduanya.
Semoga keindahan toleransi ini terus mengalir di seluruh Nusantara, mengikat kita sebagai satu bangsa yang beragam. ***