Network
PR CIREBON - Tiga aplikasi media sosial terbesar di dunia, WhatsApp, Instagram, dan Facebook, yang semuanya merupakan properti milik Facebook, mengalami down selama hampir enam jam, yang membuat netizen di seluruh dunia bingung dan marah sepanjang malam.
Orang-orang mengandalkan aplikasi seperti Twitter dan Telegram selama WhatsApp, Instagram, dan Facebook down, yang dimulai sejak pukul 10 malam pada tanggal 4 Oktober dan berlangsung hingga dini hari tanggal 5 Oktober.
Lelucon dibuat tentang beberapa alasan di balik penghentian WhatsApp, Instagram, dan Facebook, tetapi tidak ada kejelasan mengapa hal itu terjadi, dan mengapa aplikasi-aplikasi tersebut down untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 6 Oktober 2021: Libra Ada Emosi yang Menghalangi, Scorpio Terlalu Kasar
Instagram, WhatsApp dan Facebook yang down selama hampir enam jam merupakan salah satu pemadaman terpanjang dalam sejarah perusahaan.
Hla ini membuat beberapa usaha kecil menderita sementara e-commerce melambat secara signifikan.
Orang-orang tidak memiliki komunikasi dasar harus beralih ke aplikasi lain.
Baca Juga: Meningkatkan Nilai Diri, Berikut 4 Cara untuk Manusia Cinta pada Diri Sendiri!
Apa yang menyebabkan pemadaman global WhatsApp, Instagram, dan Facebook?
Meskipun tidak ada pengumuman resmi yang dibuat pada jam-jam awal pemadaman media sosial, telah berspekulasi sejak awal bahwa server Facebook sedang berada di bawah serangan dunia maya.
Keterlibatan peretas dan pembobolan data juga beredar di internet selama ini dan diduga menjadi aktor di balik down Whatsapp, Facebook dan Instagram.
Mengatasi kekhawatiran yang disuarakan oleh jutaan pengguna, Facebook, perusahaan induk dari ketiga raksasa media sosial, keluar untuk mengeluarkan pernyataan.
Perusahaan media sosial tersebut menyatakan bahwa pemadaman global disebabkan oleh masalah jaringan internal.
Facebook mengatakan bahwa pemutusan media sosial global memutuskan komunikasi antara pusat data perusahaan, yang menyebabkan serangkaian gangguan, yang mengakibatkan server terputus satu sama lain.
Perusahaan lebih lanjut mengatakan bahwa para insinyur Facebook tidak dapat mendiagnosis masalah dengan cepat karena sistem internal juga terkena.
Menolak teori yang menyatakan bahwa peretas telah masuk ke server WhatsApp, Facebook, dan Instagram, perusahaan mengatakan bahwa tidak ada data pengguna yang disusupi.
Masih ada beberapa skeptisisme seputar keterlibatan peretas, meskipun Facebook belum mengkonfirmasi teori ini.***
