Saatnya, Revolusi Kepemimpinan Etis di Perguruan Tinggi

- 16 Januari 2024, 16:27 WIB
ILUSTRASI
ILUSTRASI /

Fungsi dan tujuan  utama  pendidikan  tinggi jelas mendidik sumberdaya manusia agar menguasai ilmu pengetahuan, memiliki kemampuan, serta dilandasi akhlak dan etika dalam  mengimplementasikan keilmuan dan kemampuannya di lingkungan masyarakat.

Dalam  menjalankan  fungsi melekatnya tersebut, perguruan tinggi dituntut menerapkan azas-azas: kebenaran  ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, kebajikan, tanggung jawab, kebhinnekaan,  dan keterjangkauan.

Baca Juga: Real Madrid Juara Piala Super Spanyol Pecundangi Barcelona 4-1, Vinicius Junior Cetak Hattrick

Lalu dengan realita di atas, diperlukan kepemimpinan, namun dengan kejadian di atas ada apa dengan kepemimpinan di perguruan tinggi?

Tampaknya diperlukan Revolusi Kepemimpinan Etis dalam institusi pendidikan tinggi (perguruan tinggi) dan kinerjanya sesuai hakikat dan fungsinya di atas. Revolusi  Kepemimpinan Etis di perguruan tinggi  sesuatu yang sangat mendesak dan penting. Karena memberikan dampak positif pada berbagai aspek kehidupan akademis dan masyarakat luas secara umum.

Praktik kepemimpinan etis di perguruan tinggi memiliki implikasi bagi para pemimpin dan administrator di dalamnya untuk mengembangkan budaya kepemimpinan  etis dalam meningkatkan kinerja organisasi, lembaga perguruan tinggi yang etis. Kepemimpinan etis memiliki pengaruh yang baik terhadap peningkatan hasil  kinerja  dan perilaku etis.

Baca Juga: Liga Inggris: Manchester United dan Tottenham Bermain Imbang 2-2 dalam Pertandingan Sengit di Old Trafford

Pemimpin yang etis memainkan  peran  penting dalam menciptakan  suasana bereputasi di lembaga akademik ini. Pemimpin yang memberikan arahan etis dan memberikan contoh yang baik bagi  timnya sangat penting dalam  menciptakan suasana yang  meningkatkan produktivitas dan mendorong dosen dan tenaga kependidikan  menjunjung tinggi prinsip moral yang tinggi.

Pemimpin di perguruan tinggi harus menjadi contoh kepemimpinan etis. Integritas, tanggung jawab, dan transparansi dalam pengelolaan lembaga harus diterapkan  secara konsisten.

Kepemimpinan  yang  etis menciptakan budaya organisasi yang positif dan membantu membangun kepercayaan dari semua pemangku kepentingan

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah