SABACIREBON-KRITIKAN terhadap media online yang lebih mengutamakan click bait dan kecepatan, bukan hanya muncul dari masyarakat atau pegiat pers sendiri, namun juga keluar dari kalangan pejabat.
Paling tidak, kritikan itu diucapkan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, saat menerima Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, di ruang kerjanya Jumat, 10 November 2023.
“Saya membaca berita online, tidak mengerti isinya. Seolah-olah saya dianggap mengerti,” tutur Nadiem dihadapan pengurus PWI Pusat yang dipimpin langsung Ketua Umum Hendry Ch Bangun. Ucapan Nadiem tersebut merupakan kritikan dan tantangan bagi pengurus PWI dan insan pers tanah air lainnya untuk lebih meningkat lagi kualitas pers.
Bagi Nadiem, wartawan tidak lagi asing baginya, karena selain Ayahnya wartawan dan tokoh pers, dan ia tinggal di Komplek Perumahan PWI.
Baca Juga: Percepat Bauran Energi Baru Terbarukan, PLTS IKN dan Cirata, Bukti Komitmen Energi Bersih.
Nono Anwar Makarim, ayah Nadiem Makarim adalah salah seorang tokoh pers nasional dan Pemimpin Redaksi Harian KAMI. Sebagai wartawan dan salah seorang tokoh angkatan 66, Nono Anwar Makarim sangat peduli dengan masalah pendidikan wartawan.
Nadiem menyebut wartawan dulu bisa disebut Journalis Perjuangan yang memperjuangkan idealisme, namun wartawan sekarang lebih mengarah ke konten kreator.
“Apa yang saya bisa bantu,” kata Nadiem Makarim diawal sapaannya yang disambut Hendry Ch Bangun dengan menjelaskan sejumlah rencana program pendidikan yang akan dilaksanakan PWI.