"Yang diukur adalah kelayakan gagasan dan perencanaan eksekusinya. Pihak mana pun bisa ikut tanpa harus bergantung pada ukuran organisasi atau keluasan konstituennya," lanjutnya.
Baca Juga: Sudah Diusulkan Jadi Bagian UNESCO Geopark Dunia, Kawah Ijen Bersiap Memukau Turis Mancanegara
Selain itu, Yahya memandang untuk menyentuh akar rumput termasuk warga NU, Kemendikbud menyiapkan sejumlah program, salah satunya program afirmasi.
Dengan demikian, pelaksanaan POP yang baru dimulai Januari 2021 mendatang, sehingga masih ada cukup waktu untuk menuntaskan permasalahan POP sepanjang tahun depan.
“Kami mendukung upaya Mendikbud untuk mengambil langkah-langkah kongkret sebagai jalan keluar dari kesulitan-kesulitan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan. Kami juga mendukung upaya-upaya pembaharuan untuk memperbaiki kapasitas sistem pendidikan kita dalam menjawab tantangan masa depan. Tentu saja sambil tetap kritis terhadap kekurangan-kekurangan yang ada," pungkas Yahya.***