Mahfud MD Sebut Korban Meninggal karena Desak-desakan, Saling Himpit, Terinjak-injak dan Sesak Nafas

- 2 Oktober 2022, 15:39 WIB
Mekopolhukam Mahfud MD membeberkan penyebab tewasnya ratusan supporter di Stadion Kanjuruhan Malang
Mekopolhukam Mahfud MD membeberkan penyebab tewasnya ratusan supporter di Stadion Kanjuruhan Malang /Instagram @mohmahfudmd/

SABACIREBON - Menkopolhukam Mahfud MD membeberkan penyebab tewasnya ratusan supporter di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dikutip dari Instagram pribadinya @mohmahfudmd, ia menjelaskan, mayoritas korban yang tewas itu akibat desak-desakan, saling himpit, terinjak-injak dan sesak nafas.

Mahfud MD juga menegaskan tragedi sepakbola tersebut bukan bentrokan antar supporter. Karena, supporter Persebaya dilarang hadir di Stadion Kanjuruhan Malang.

Disebutkan Mahfud MD, sebanarnya sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Baca Juga: Duka Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ribuan Polisi Mengheningkan Cipta di GBLA Bandung

Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat.

Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000.

Berikut ini pernyataan lengkap Menkopolhukam Mahfud MD yang dikutip dari Instagram pribadinya @mohmahfudmd, Minggu 2 Oktober 2022.

Baca Juga: YLBHI Sesalkan Penggunaan Gas Air Mata oleh Polisi, Minta Negara Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Korban Jiwa

Saya sdh dpt informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sdh berkordinasi dgn Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta.

Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik.

Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan.

Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Perintahkan Kapolri Usut Tuntas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000.

Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pertandingan Liga-1 Dihentikan sampai Evaluasi Menyeluruh

Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema.

Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter.

Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba. ***

Editor: Fabian DZ

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x