Napak Tilas Diego Maradona, Dijuluki 'Tangan Tuhan' hingga Berteman dengan Narkoba

- 26 November 2020, 15:19 WIB
Diego Maradona: Pesepak bola legendaris, Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu, 25 November 2020 karena terkena serangan jantung.
Diego Maradona: Pesepak bola legendaris, Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu, 25 November 2020 karena terkena serangan jantung. /Twitter.com/@EdDzeko

 

PR CIREBON - Pada 25 November 2020 merupakan hari berduka bagi dunia sepak bola lantaran pesepak bola legendaris, Diego Maradona meninggal dunia setelah berjuang dengan penyakitnya dan pada akhirnya terkena serangan jantung.

Diego Maradona dikenal sebagai pemain sepak bola yang berjaya dimasanya dan di juluki 'Tangan Tuhan', lantaran gol yang dia cetak cukup menakjubkan.

Pada 22 Juni 1986, Maradona mulai mendapatkan julukan 'Tangan Tuhan' dan pada hari itu juga menjadi hari yang paling dibenci masyarakat Inggris.

Baca Juga: Info Merapi Terbaru, Jumlah Pengungsi Meningkat di Klakah Boyolali dan Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Kala itu Argentina bertemu dengan Inggris di perempatfinal Piala Dunia Meksiko. Tensi pertandingan pada saat itu berjalan panas dan menegangkan.

Ketika menit ke-51 berlangsung, Maradona mencoba menyerang dari sisi kiri dan mengirim umpan ke arah Jorge Valdano, kemudian bergerak maju memasuki kotak penalti.

Namun, Valdano gagal mendapatkan bola karena Steve Hodge sukse memotong aliran bola kala itu.

Baca Juga: Spesial Bagi Pecinta Pedas, Ini Resep Lobster Bumbu Cabai yang Menggoda

Saat Hodge membuang bola terjadi kesalahan, sehingga bola malah menuju kearah mulut gawang sendiri.

Maradona berada di posisi tang tepat, namun Peter Shilton penjaga gawang yang berpostur hampir 20 cm lebih tinggi dari Maradona tentu punya keunggulan.

Dalam momen yang tepat, Maradona sukses mengantar bola masuk ke dalam gawang, kemudian dia melakukan selebrasi di pinggir lapangan bersama rekan-rekannya.

Baca Juga: Manfaatkan Anak dan Dunia Olahraga Sebagai Media Berpromosi Rokok, KAKAK: Akan Bawa Ke Ranah Hukum

Dilain sisi, para pemain Inggris langsung memprotes keras gol tersebut, namun wasit Ali bin Naser teguh terhadap keputusannya mengesahkan gol Maradona.

"Sebagian karena kepala Maradona dan sisanya dibantu tangan Tuhan," kata Maradona mengomentari gol pada kala itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA News.

Dari situ Maradona mendapatkan julukan 'Tangan Tuhan' karena berhasil mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia Meksiko.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan Alami Penurunan, BPJS Jelaskan Penanganan Covid-19 di Forum Internasional

Namun karirnya di dunia sepak bola tidak berjalan mulus, Maradona sejak berusia 22 tahun saat dirinya masih berseragam Barcelona sudah berteman dengan narkoba.

Kecanduannya atas barang haram tersebut semakin menjadi kala bergabung dengan Napoli. Dirinya dikabarkan dekat dengan komplotan mafia narkoba yang berpusat di Napoli, Camorra.

Kebiasaan buruknya tersebut membuat Maradona pernah diciduk di Bandara Fiumicona pada 1990 atas kasus penyelundupan kokain senilai 840 ribu Dolar Amerika Serikat (AS) yang juga diduga berkaitan dengan bisnis narkoba Camorra.

Baca Juga: Demi Persatuan dan Kesatuan NKRI, MPR RI: Mahfud MD Sudah Memberikan Sinyal Baik Terhadap HRS

Akibat kasus tersebut, dalam persidangannya di Roma, Maradona lantas divonis penjara 14 tahun ditambah denda 3.200 Dolar AS.

Kehidupannya sudah tidak lagi bisa diharapkan sebagai pemain sepak bola, lantaran seks, kokain dan alkohol yang menghiasi kehidupan Maradona, sehingga dia harus pensiun pada tahun 1997.

Dia pernah di rawat di rumah sakit dan hampir meninggal pada tahun 2000 dan 2004 karena masalah jantung.

Baca Juga: Laut China Selatan Semakin Tegang, Menhan Filipina Minta ASEAN Bersatu Pelihara Stabilitas

Pada 3 November 2020 dia harus dirawat untuk menjalani operasi darurat untuk Hematoma Subdural, yaitu pembekuan darah dalam otak.

Setelah dinyatakan sembuh dari operasi Hematoma Subdural, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah di Tigre, Buenos Aires.

Tak lama berselang setelah perjuangannya melawan pembekuan darah dalam otak, Sang Legenda meninggal dunia pada usia 60 tahun.

Baca Juga: Donald Trump, Benyamin Netanyahu, dan Putra Mahkota UEA Dinominasikan untuk Nobel Perdamaian

Peta kehidupan MAradona menjadi inspirasi bagi sebagian orang, terlepas dari sifat kontroversialnya, namun nyatanya bahwa pada 25 November dunia sepakat menggaungkan bahwa si pemilik 'Tangan Tuhan' telah wafat.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x