PR CIREBON - Sebelumnya Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin syihab pernah membicarakan soal rekonsiliasi yang ingin di bicarakan oleh Istana, namun hal tersebut belum ada kelanjutannya akan seperti apa.
Rencana berdialog dengan istana pun membuat Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pun mendorong pemerintah agar berdialog atau bermusyawarah dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) dan dilakukan secara hikmat dan bijaksana, manusiawi dan beradab, serta menjaga persatuan sesuai prinsip-prinsip yang ada di dalam Pancasila.
“Habib Rizieq sendiri sudah membuka diri untuk berdialog dengan pemerintah, bahkan sejak 2017. Sekarang saatnya pemerintah untuk mengambil inisiatif karena Habib Rizieq juga sudah berada di Indonesia, dan juga sudah menyatakan kesediaannya untuk berdialog,” kata Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam keterangannya di Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA news
Baca Juga: Gerindra Komitmen Berantas Korupsi, Terima Pengunduran Diri Edhy Prabowo Usai Jadi Tersangka Suap
Seperti pada saat seketika terjadinya sebuah gejolak akibat pembakaran masjid di Tolikara, pemerintah malah mengundang berbagai tokoh Papua untuk berdialog di Istana Negara.
Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa modal untuk melakukan dialog tersebut sebenarnya sudah ada dalam rencana awal sebelum kedatangan Habib Rizieq yang akhirnya malah disambut dengan positif oleh pemerintah.
“Menkopolhukam Mahfud MD sudah memberikan sinyal baik agar terhadap kepulangan Habib Rizieq, boleh dijemput oleh pengikutnya asal tertib, dan kepada aparat agar tidak berlebihan dalam pengawalan dan tidak melakukan represi saat penyambutan Habib Rizieq oleh para pendukungnya. Dan itu semua akhirnya terbukti, kedatangan Habib Rizieq berlangsung aman, tertib dan damai,” ujarnya.
Baca Juga: Setelah Penantian Panjang, Vaksin Covid-19 Akhirnya Tersedia
Namun peristiwa yang sudah sangat baik itu ternyata malah dirusak oleh sekelompok pihak.