Pengembangan Sektor Ekonomi Potensial Daerah, MPR RI Terus Dorong Itu

- 15 Oktober 2020, 22:10 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Ketua MPR Bambang Soesatyo. /Instagram/@bambang.soesatyo



PR CIREBON – Untuk mendorong pengembangan sektor ekonomi potensial daerah dalam mendukung pemuihan ekonomi setelah tumbuhnya ekonomi Indonesia, diprediksi masih tak jauh dari kontraksi yang dialami, menurut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

"Kami mendorong pemerintah untuk berupaya mengembangkan sektor ekonomi potensial daerah dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Bambang Soesatyo, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Pembangunan infrastruktur sendiri, dapat menyerap tenaga kerja juga sebagai cara memulihkan pasar tenaga kerja dengan cara bertahap.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Covid-19, Facebook Akan Hapus Iklan Antivaksin

Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia juga perlu diperhatikan, dalam sebuah solusi jangan menengah dan panjang. Dengan didirikannya pendidikan vokasi seperti hal nya politeknik atau akademi di kawasan-kawasan industri.

Bambang Soesatyo menilai, untuk investasi pemerintah menetapkan kebijakan yang efisien. Itu karena di saat seperti ini, masih terjadi ketidakpastian ekonomi global dan sejumlah permasalahan di neraca perdagangan.

"Pertumbuhan konsumsi dan investasi sebagai penggerak ekonomi dipengaruhi oleh adanya permintaan dan perilaku masyarakat atau daya beli," ujarnya.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Covid-19, Facebook Akan Hapus Iklan Antivaksin

Tambahnya pula, Covid-19 dengan penanganannya yang baik adalah tujuan terwujudnya pemulihan ekonomi.

Resesi dapat menjadi pilihan, di saat kondisi pelemahan ekonomi seperti ini. Dampaknya akan terasa pada multi sektoral seperti melemahnya daya beli masyarakat hingga tingkat kepercayaan investor untuk modalnya ditanam di Indonesia.

Walau pemerintah memprediksikan pertumbuhan kuartal III tahun ini akan lebih baik dibandingkan kuartal II meskipun masih berada di zona negatif yaitu dari terkontraksi 5,32 persen menjadi antara minus 2,9 persen sampai dengan minus 1 persen.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x