Tidak Hanya di Jawa Barat, Gempa Tektonik M 5,3 Guncang Pesisir Selatan Sumatera Barat

- 18 November 2020, 13:14 WIB
ILUSTRASI gempa bumi. //PRFM//
ILUSTRASI gempa bumi. //PRFM// /desy/jurnal garut


PR CIREBON - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa tektonik bermagnitudo 5,3 pada Rabu pukul 11.41.59 WIB di barat daya Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, kepala BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan resminya mengatakan gempa pada koordinat 1,75 LS dan 100,42 BT dengan kedalaman 46 kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

Baca Juga: Gempa Tektonik di Kabupaten Kuningan, BMKG Sebut Dalam Catatan Sejarah Sudah Beberapa Kali Terjadi

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dampak gempa, guncangan dirasakan di Painan, Tuapejat pada skala III-IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Pada skala II-III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu di Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok Selatan.

Baca Juga: Milad Muhammadiyah Ke-108, Haedar Nashir: Muhammadiyah akan Mampu dan Berkontribusi pada Negeri

Serta pada skala II MMI di Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung dimana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Terkait gempa tersebut, Rahmat mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Vanessa Angel Resmi Jalani Masa Tahanan 3 Bulan Penjara di Rutan Pondok Bambu

Masyarakat juga diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Sementara itu Gempa tektonik bermagnitudo 3,1 sempat terjadi di kedalaman enam kilometer di wilayah Kuningan Jawa Barat pada Selasa 17 November 2020 pukul 23.21.36 WIB.

Gempa tektonik tersebut diduga kuat diakibatkan oleh sesar Ciremai yang merupakan salah satu sesar aktif.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perkirakan Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dilakukan Antara Akhir dan Awal Tahun

"Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu 18 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Daryono mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan 1973.

Terkait gempa tektonik di wilayah Kuningan itu, analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 6,9 LS dan 108,47 BT tepatnya di darat pada jarak 8 km arah barat laut Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Kurungan 1 Tahun, Refly Harun: Seharusnya Sanksi Administratif, Bukan Pidana

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan, Jawa Barat.

Jika diperhatikan lokasi episenter gempa ini tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai.

Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga: Abdul Mu'ti Sebut Muhammadiyah Tidak Pernah Diam, Berlaku untuk Semesta Alam

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Hingga Rabu pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan, untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x