Dukung Kemenkes Terkait 3M, Guru Besar Unpad Sebut Vaksin Tidak Mencegah Covid-19 100 persen

- 17 November 2020, 09:07 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Prof. Cissy Kartasasmita./ANTARA/
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Prof. Cissy Kartasasmita./ANTARA/ /

PR CIREBON - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ahmad Yurianto telah menegaskan bahwa walaupun Indonesia akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada November dan Desember 2020, masyarakat diimbau tetap harus menjalani protokol kesehatan (prokes).

Dalam hal tersebut Kemenkes menekankan masyarakat yang sudah atau belum divaksin, tetap harus melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).

Pernyatan tersebut didukung oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Prof. Cissy Kartasasmita yang juga mengatakan kehadiran vaksin Covid-19 nantinya tidak berarti berhenti melakukan prokes 3M untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Anies Baswedan Dipanggil Polri Terkait Kerumunan Massa HRS, Fadli Zon: Jadi Iklan Politik Gratis

"Vaksin Covid-19 bisa melindungi terhadap Covid-19 tapi tidak 100 persen. Kita harus tetap melakukan 3M yang benar dan sering. Kemudia juga tidak berkerumun," kata Prof, Cissy dalam diskusi virtual forum Merdeka Barat 9, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA News.

Langka-langkah prokes ini perlu tetap dijalankan untuk memastikan akhir dari pandemi Covid-19, karena walaupun hal tersebut tidak dilakukan, masih sulit untuk diprediksi.

Selain 3M, Prof Cissy juga meminta agar penerapan praktik 3T yaitu tracking (pelacakan), testing (pemeriksaan dini) dan treatment (perawatan) tetap rajin dilakukan sampai pandemi ini benar-benar berakhir.

Baca Juga: Pencopotan Kapolda Karena Pelanggaran Protokol Kesehatan, DPR: Sinyal Imbauan Keras Kapolri

Meski belum ada kepastian kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, tetapi Prof Cissy yang juga menjadi Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan bahwa beberapa negara telah mencatatkan ketiadaan kasus baru dalam kurun waktu tertentu.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x